Showing posts with label Sosial. Show all posts
Showing posts with label Sosial. Show all posts

April 8, 2015

Berbagi Kepada Indonesia Timur (Bagian Akhir)

Dalam kesempatan itu, perjalanan dilanjutkan ke Ambon. Ada pemandangan yang tak biasa di Ambon bagi Lazismu dan MPM. Tradisi tutur masyarakat di sana terlihat unik, kebiasaan mereka bercerita sesama warga selalu dilakukan di warung-warung sambil menikmati secangkir kopi panas. Di warung ini, cerita politik, sosial dan ekonomi menjadi warna tersendiri dalam keseharian mereka.

Dalam warnanya yang khas itu, kita juga singgah di kediaman pimpinan Muhammadiyah setempat, di Tulehu, Ambon. Di sana pula aktivasi pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam pusdiklat pertanian terpadu. Menurut sumber informasi yang kuat, lahan Pusdiklat itu milik mantan rektor Universitas Patimura. Lahan tersebut, tadinya tanah non-produktif, kemudian dipercayakan kepada Muhammadiyah untuk digarap dan diberdayakan warga.

Belum cukup dengan lahan pusdiklat, ternyata sisa persoalan masih mengganjal saat itu. Masalahnya ketersediaan air tanah untuk mengolah lahan pertanian mendapat kendala dengan kondisi tanah yang berbukit. Amat berat mengangkut air dari bawah ke atas. Adapun jika menggunakan diesel tentu menguras bahan bakar lebih besar. Asupan air ke atas semakin tidak efektif. Solusinya adalah menyediakan sumber energi alternatif untuk menopang ketersediaan air mengairi tanaman.
Read More …

April 6, 2015

Berbagi Kepada Indonesia Timur (Bagian 1)



Ada 67 suku yang mendiami Provinsi Papua Barat sebagai kekayaan budaya. Di antara suku-suku itu, Kokoda merupakan komunitas suku pribumi yang dekat dari sungai Warmon. Nama Warmon juga ditujukan pada nama desa di wilayah itu. Di samping itu, ada sebagian komunitas suku Kokoda yang hidupnya nomaden, karena cara hidup mereka masih bergantung pada alam yang kaya akan isi perut bumi.

Di antara keunikkan suku Kokoda juga tersimpan kelemahan dibalik tradisi adat istiadat mereka yang masih tradisional. Karena itu, kurangnya pemberdayaan pada suku ini, potensi alam yang melimpah tidak tergarap dengan baik sebagai sumber ekonomi. Itulah realitas suku Kokoda, yang pada 9 Februari 2015 dikunjungi LAZISMU dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.    
Read More …

April 1, 2015

Romantisisme Olga dan Filantropi



Sengat terik matahari yang panas, siang itu saat melintas di sisi Banjir Kanal Timur (BKT).  Sepanjang kanal itu, sesekali air di kanal bergelembung setelah ikan sapu-sapu melompat ke permukaan air. Deru mesin motor mengantarkan anak saya dan bundanya berkeliling mengobati rindu dan penat dengan berjalan bersama. Seperti biasa rute Klender - Duren Sawit jalur alternatif selain kawasan Perumnas.

Tak dinyana, jalan-jalan siang itu saat melewati kawasan Pondok Kelapa, tak jauh dari kober sudah mulai padat. Sebelumnya tak terpikirkan sama sekali untuk melintas. Untung saja, isteri mengingatkanku berkenaan dengan berpulangnya artis komedi Olga Syahputra. Pacu sepeda motor pun terhenti, rupanya sudah terjebak macet jalan searah di depan kober, dipadati warga yang ingin menyaksikan pemakaman Olga.
Read More …

Lazismu-MPS, MoU Sekolah Teknologi Untuk Anak Dhuafa



Senin, 30 Maret 2015 telah ditandatangani nota kesepahaman bersama antara Lazismu dengan Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PP Muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta. Lazismu diwakili oleh Direktur Program Development, H. Eko Purwanto, sedangkan MPS diwakili oleh Ibnu Sani, Sekretaris. Dalam penandatanganan itu, disaksikan oleh Direktur Utama Lazismu, M. Khoirul Muttaqin, dan Ketua MPS, Sularno.


Nota kesepahaman itu merupakan rambu petunjuk kedua belah pihak untuk melakukan sinergi program di bidang filantropi, pendidikan, sosial dan pemberdayaan untuk jangka waktu 1 tahun ke depan.
Read More …

March 30, 2015

Filantropi Sains: Menumbuhkan Minat Sains pada Anak



Filantropi Sains sebagai pengembangan inovasi program diwujudkan dalam Taman Kanak-Kanak (TK) Trensains oleh Lazismu dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Lazismu mendukung penuh pengembangan program nasional itu saat diresmikan pada, Ahad, 29 Maret 2015. Sebuah langkah terobosan yang diperuntukkan bagi anak-anak usia dini untuk masa yang akan datang. 

Hadir dalam peresmian itu, Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Mathoda, Akademisi Prof. Dr. Yunan Yusuf, Direktur Bank Permata Syariah, Direktur Utama Lazismu, M. Khoirul Muttaqin, Ketua Majelis Dikdasmen PP Aisyiyah, jajaran pengurus Pimpinan Cabang Aisyiyah Ciputat Timur dan tokoh masyarakat setempat. Dalam acara tersebut juga digelar lomba mewarnai dan dongeng sains oleh Kak Awam dari Kampung Dongeng. 
Read More …

March 24, 2015

Jurnalistik Filantropi



Setelah menunggu selama 1 jam dengan secangkir kopi, Imam Prihadiyoko datang bersama adiknya, lalu duduk bersama Adi Rosadi, Nazhori Author dan Nanang Q el-Ghazal dari pegiat filantropi. Sejenak melepas penat, dan seketika itu obrolan panjang bermula. “Berbagi dan komunitas menjadi topik menarik,” kata Imam mengawali saat secangkir teh hangat ada dihadapannya dari tangan pramusaji.

Bersamaan dengan itu, Imam bercerita tentang Muhammadiyah sejauh yang ia ketahui selama menekuni surat kabar di Batavia. Muhammadiyah  telah menyita perhatiannya sebagai pewarta, dari sana pula Imam mengikuti perkembangan Muhammadiyah dari gerakan pemikiran, ekonomi, pendidikan, dakwah, budaya dan filantropi. 

Read More …

January 28, 2015

Charlie Hebdo, Tersandung Perkara Karikatur Satire


 ”Freedom of Speech and Expression is Not Without Limit?”


Pasca-penyerangan kantor redaksi majalah Charlie Hebdo, pemerintah Perancis mengumumkan darurat keamanan. Pihak kepolisian diinstruksikan untuk siaga tingkat tinggi mengamankan fasilitas umum, pusat perbelanjaan, kantor-kantor media dan tempat lainnya.

Peristiwa terjadi saat majalah menampilkan kartun satire yang memicu kemarahan. Digambarkan majalah itu menghina Nabi Muhammad di halaman sampulnya. Seperti dikutip laman Times, Jumat (9/1) umat Muslim Perancis murka karena surat kabar itu menampilkan kartun sosok Nabi Muhammad SAW. Kartun itu dinilai sudah kelewat batas.

Dikabarkan 12 awak redaksi ditembak saat rapat redaksi. Stephane Charbonnier, sebagai pimpinan redaksi serta tiga kartunis “nakal“, Jean Cabut, Bernad Velhac, dan Georges Wolinski terkapar meregang nyawa ditangan 2 pria bertopeng hitam lengkap dengan senapan laras panjang. 

Read More …

December 11, 2014

Selokan Itu Sumber Rejeki



Berjumlah 6 orang, usia mereka relatif muda, tetapi keuletan untuk berikhtiar masih tersimpan dalam kesehariannya untuk bertahan hidup. Tak seperti kebanyakan orang pada umumnya, yang bekerja ditempat layak, bersih dan berpenampilan necis. Enam orang tersebut klop menelusuri lorong gang satu ke lorong gang lain. Yang dituju bukan rumah ke rumah untuk meminta-minta atau mengamen. Namun, selokan air yang ada disepanjang depan rumah pemukiman padat. Tak hanya selokan di sisi kiri, selokan di sisi kanan tak luput dari pencarian mereka.

Siang itu, panas matahari menyengat tubuh pemuda yang berada dalam selokan. Peluh membasahi baju yang menutupi badannya. Setiap jengkal selokan yang kotor dan bau itu dikaisnya mencari sesuatu yang bernilai ekonomi. Hanya berbekal magnet dan sebilah kayu para pemuda itu terus mencari. Kantong tas lusuh selalu berada disampingnnya untuk memasukan benda-benda yang mereka temukan dari selokan yang airnya mengalir bercampur limbah rumah tangga.

Read More …

December 5, 2014

Pedagogi Filantropi: Tuas Pengungkit Kesadaran Berbagi



Jangan pernah ragu untuk berbagi. Yakinlah bahwa berbagi itu kidung cinta yang menjelma dalam setiap kata yang keluar dari akal dan lubuk hati terdalam. Ia adalah simpul kesadaran yang pada saatnya akan menjadi aksi bagi insan yang mengalaminya. Filantropi adalah sebuah ajaran leluhur yang sampai saat ini dan seterusnya akan terus tumbuh dan berkembang. Ia ada dalam suatu tradisi, budaya, agama dan situasi lain yang tertanam begitu kuat.

Tak kalah penting, pemahaman mengenai ini dalam konsep kedermawanan yang sejauh ini ada dalam persepsi setiap orang bukanlah suatu yang final. Filantropi justeru akan terus berkembang dengan segenap isu yang menyertainya. Apalagi informasi tentang hal itu terus up to date terutama pada acara peluncuran (launching) hasil studi dan diskusi hangat dengan tema :“Lever for Change: Philanthropy in Select South East Asian Countries“ yang digelar lembaga yang fokus pada studi filantropi, gerakan dan penguatan masyarakat sipil (PIRAC) yang bekerja sama dengan Lien Center for Social Innovation serta Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI).

Read More …

October 16, 2014

Kantong Kosong



Dadap sebut saja begitu, Ibu muda ini disapa. Ia agak kesal sepulang dari kantor ketika anak semata wayangnya tidak mau mandi. Anaknya lebih asyik lari ke sana ke mari. Dan, sesekali anaknya merusak perabotan rumah. Dadap dan suaminya yang bernama Waru, serba salah harus berbuat apa. Ia tidak mau melukai hati anaknya yang belum mengerti tentang suatu hal apalagi sampai memvonis anaknya nakal.

“Dasar anak nakal” mungkin kita sering atau pernah mendengar kalimat itu. Sepertinya kata nakal lekat dengan anak. Sejauh itu pula kita tidak pernah berusaha mencoba untuk tahu apa yang menyebabkan anak menjadi nakal. Apakah karena memang ada yang keliru dengan pola asuh kita atau lingkungan sekitar yang memengaruhi anak menjadi nakal.


Jangan berkecil hati, anak nakal itu biasa yang tidak biasa adalah jika kata nakal itu melekat pada orang dewasa. Mengapa tidak mungkin orang dewasa bisa menjadi nakal. Banyak kok di sekeliling kita. Believe it or not. Ya…begitu kira-kira. Biasanya parfum lama tapi kemasan botolnya yang beda, begitu kata orang.


Ga percaya, lihat aja sekarang banyak partai baru kemasan lama tapi ga nakal. Justeru yang “nakal” adalah cara orang berpikir untuk memperoleh kekuasaan. Yang penting punya gerbong dan tinggal cari lokomotifnya. Demikian juga yang muda ga ketinggalan akal bagaimana merebut kekuasaan dari kaum tua dengan cara yang manis.


Ingat, tapi jangan kaya Mat Pera saking panjang akalnya berlaku culas sama orang lain. Naluri nakalnya membuat Mat Pera kreatif. Bayangin aja, beras tengik bisa disulap jadi beras wangi pandan. Kasihan ibu-ibu yang belanja ke pasar sampai rumah berasnya dimasak berubah jadi nasi bukan kacang ijo. Bisa-bisanya Mat Pera begitu, bikin dongkol orang se-kabupaten.


Lain ladang lain kumisnya, belakangan ini banyak ditemui pedagang daging yang nakal. Ga kebayang bagaimana cara menyembelih seekor Sapi yang sebelumnya diisi air segentong. Dijual dengan istilah sapi gelonggongan. Atau ulah nakal pedagang ayam yang menambah bobot ayam dengan cara dijeksi air. Sementara Mat Tiren asik merias ayam yang mati kemarin supaya sedap dipandang mata.


Air bukan sekadar dimanfaatin kaum kapitalis menjadi minuman kemasan (bayangin aje bensin naik orang-orang pada ribut tapi air kemasan naik pada anteng. Siapa yang salah berpikir coba deh dipikirin lebih mahal mana air sama bensin). Tapi air mulai digunakan untuk kemunkaran sosial. Contohnya, miras oplosan yang merenggut belasan orang di Indramayu. Akibat simbiosis mutualisme antara air dan bahan-bahan kimia yang mematikan. Tentu saja ini adalah ulah otak nakal segelintir orang yang mencari keuntungan lewat jalan pintas.


Masih banyak ulah nakal yang lain yang ga bisa dijabarin panjang lebar. Diceramahin sudah, diumumin sudah, dikasih tau sudah. Tinggal pakai tangan yang belum. Kata hadis Rasulullah bila pakai tangan tetap ga bisa yang demikian selemah-lemahnya iman. Bisa jadi ada yang salah dengan pendidikan agama dan budi pekerti di sekolah. Lagi-lagi pendidikan dijadikan kambing hitam. Apa ga ada yang lain yang lebih masuk akal dan masyarakat mengerti.


Upps....tunggu dulu, masih ada pemerintah yang punya power. Bukannya power ada di mana-mana. KPK aja bisa bongkar kasus suap Jaksa Urip dan Ratu “Artalita” Dolar. Kenapa yang lain ga bisa. Memang dilematis dan harus dimulai dari mana? Bangsa ini sudah ditakdirkan untuk mendapat cobaan. Kita semua ga tahu kapan bangsa kita dapat berdiri kokoh tanpa diintervensi bangsa lain. Atau bangsa ini seperti kantong kosong yang susah berdiri tegak.

Read More …

Sekolah Internasional: Bertaraf atau Bertarif Internasional


Ketika Indonesia memutuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, saya sempat bertanya: kualitas pendidikan seperti apa yang bakal diimplementasikan di Indonesia? Saat itu, yang ada dipikiran adalah anggaran pendidikan nasional berarti akan ditambah genap menjadi 20 persen sesuai Undang-undang Pendidikan Nasional. Selain itu, secara konseptual para pengambil kebijakan akan menelurkan gagasan pendidikan yang sejalan dengan ciri khas keindonesiaan dengan beberapa program pendidikan yang tentunya layak diapresiasi.
Dalam perjalanannya, upaya pemerintah tidak main-main. Satu persatu program meningkatkan kualitas pendidikan dilakukan yaitu dengan gagasan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Dengan harapan sekolah dapat mandiri mengembangkan kreativitasnya baik ditingkat kepala sekolah, guru dan manajemen pendidikan sekolah itu sendiri. Alhasil, gagasan itu berlangsung diiringi dengan konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) meninggalkan konsep CBSA. Ramai-ramai penerbit buku sekolah dari sekolah dasar sampai tingkat atas menyematkan kata: Buku Pelajaran ini menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di setiap buku ajar yang digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar di setiap sekolah. Sayang, program tersebut bertahan seumur jagung, pendidikan menjadi tumbal politik karena harus berganti kebijakan menteri pendidikan yang baru.

Read More …

October 15, 2014

Lazismu, Extra Joss dan Komunitas Pastikan Hewan Kurban Tidak Terkonsentrasi



Sebanyak 15 komunitas hobi dan profesi pada 4-5 Oktober 2014 bergabung dalam Kurban 1 Milyar bersama Extra Joss dan LAZISMU. Mereka pun blusukan ke daerah terpencil menyampaikan amanah pekurban. Pak Kumis tetap menjadi pemandu sebagai duta komunikasi kepada khalayak dengan fokus distribusi sesuai sasarannya.

 
Semestinya Pak Kumis berbagi hewan kurban bersama jejaring dan komunitas. Namun, ada kesempatan yang membuatnya bersinergi dengan PT. Bintang Toedjoe. Lantaran tema yang diusung Extra Joss Jiwa Laki Berani Berkurban maka LAZISMU menyambut dengan senang hati bahwa tema tersebut sangat pas dengan komunitas yang siap berpetualang mengantarkan hewan kurban ke lokasi yang sulit dijangkau.

Sebelumnya, di hari pertama yang bertepatan dengan Idul Adha 1435 H, Tebet Timur merupakan lokasi event pusat yang telah dipilih. Lalu lintas sempat macet setelah khotib solat Id menutup hikmah kurban pada pukul 07.30 wib. Otomatis kawasan di bilangan Jakarta Selatan ini berubah menjadi pusat perhatian warga. Selain sapi premium yang didatangkan minuman berenergi itu, terdapat 30 ekor sapi dan 37 ekor kambing pekurban yang siap disembelih di halaman yang tidak jauh dari masjid milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tebet Timur.

Read More …

June 9, 2014

Selamat Tinggal Dolly, Selamat Datang Kampung Berdaya



Surabaya-LAZISMU. Hanya menunggu hitungan hari, lokalisasi Dolly akan segera ditutup. Informasi itu disampaikan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini beberapa hari yang lalu seperti diberitakan media massa. Semula, rencana ini akan ditutup pada 19 Juni, namun terkait koordinasi akhirnya tanggal itu dimajukan menjadi 18 Juni. Itu pun selalu dibayangi kerisauan dan ancaman berbagai pihak yang tidak setuju dengan penutupan Dolly.

 
Informasi terakhir yang diperoleh tim media LAZISMU, dari Saudara Aditio Udono yang menulis status barunya di laman resmi media sosial pada 7 Juni tepat pukul 21.33 wib. Adit menulis melalui akun pribadinya bahwa Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya, tempat LAZISMU beroperasi akan menyerahkan bantuan kepada empat orang wanita penyandang disabilitas sosial. 


Read More …

February 20, 2014

Mengapa Indonesia Siaga ?



  
Judul tulisan di atas adalah pertanyaan mengenai Indonesia. Indonesia sebagai sebuah negara yang ada dalam benak pikiran pembaca budiman. Pembaca bebas melihat Indonesia dari sudut pandang manapun. Nusantara atau negara kepulauan adalah kebenaran faktual ketika merujuk identifikasi Indonesia. Atau boleh jadi ciri-ciri dari Atlantis yang hilang selama berabad-abad yang lalu sebagaimana didedahkan Profesor Arysio Santos yang kemudian dibukukan dalam judul ‘Atlantis, The Lost Continent Finally Found’.

Dalam buku tersebut Santos mengupas apik bahwa benua Atlantis (yang diduga adalah Indonesia?) tenggelam hingga mencapai dasar laut. Bencana gempa bumi dan gulungan ombak besar menyapu bersih daratan Atlantis yang berada di Selat Sunda. Kabar Kota Atlantis yang dalam penelitian Santos diperkirakan hilang 11.600 tahun silam masih mengundang tanda tanya dan misteri besar.

Read More …

February 5, 2014

Pentingnya Komunitas Siaga Bencana




Jangan pernah remehkan kekuatan gempa meski dalam goncangan yang relatif kecil. Apalagi ketingian air yang masih dalam siaga tiga atau empat. Lambat laun goncangan dan ketinggian air dapat menghancurkan dan menyapu segala macam benda yang ada di atas tanah.

Belum lama ini, Jakarta, Manado, Pati, Kudus dan wilayah lainnya yang berada dalam kondisi banjir telah memberikan dampak kerugian yang sangat besar. Semua aktivitas masyarkat lumpuh sarana umum mengalami kerusakan sampai dengan terhambatnya pasokan logistik yang membawa kebutuhan makanan sehari-hari akibat jalur moda transportasi rusak tergenang air baniir.

Begitu juga dengan gempa yang terjadi belakangan ini di Kebumen yang dampaknya sampai ke Yogyarta, Klaten, Banyumas dan sekitarnya. Ketakutan dan kerisauan telah menyelimuti warga yang merasakan getaran kuat saat gempa berkekuatan 6,5 SR menggoyang rumah-rumah mereka. 

Read More …

November 26, 2013

Pengungsi Sinabung Membludak, Evakuasi Terus Berjalan & Logistik Menipis.


Kabanjahe - LAZISMU. Setelah terjadi 17 kali letusan di Gunung Sinabung antara 20 - 24 November 2013, penduduk yang berada di radius 5 Km dari pusat erupsi di evakuasi, menyusul status kegiatan G. Sinabung terhitung 24 November 2013 pukul 10:00 Wib dinaikkan statusnya dari Siaga (level III) menjadi Awas (Level IV) oleh Badan Geologi.


Mengantisipasi perkembangan tersebut, Muhammadiyah Disaster Management (MDMC) Kab. Karo, yang sejak pertengahan September melakukan pendampingan di pengungsian-pengungsian yang dikelola pemerintah, akhirnya membuka Perguruan Muhammadiyah Jl. Jamin Ginting Desa Berhala, Kabanjahe, menjadi lokasi pengungsian. 

Read More …

September 25, 2013

Kurban Pak Kumis Semakin Blusukan

  

Merespon dan sigap dalam melihat peluang dan tuntutan muzaki atau pelaku donasi adalah salah ciri lensa pandang yang dimiliki lembaga filantropi seperti LAZISMU. Informasi terkini (up to date) seputar kegiatan menjadi situasi yang bernilai. Salah satu segmen kegiatan yang erat dengan filantropi adalah event kurban yang akan dilaksanakan oleh umat Islam. Untuk itu, LAZISMU meluncurkan Kurban Pak Kumis yang dilengkapi rangkaian kegiatan sebagai syiarnya.  

Kurban Pak Kumis merupakan salah satu program yang mampu mempertahankan daya komunikasi LAZISMU kepada masyarakat. Ia memiliki ciri khas penggerak yang tidak dimiliki lembaga filantropi lainnya. Sehingga laju informasi yang digelindingkan menekankan isyarat lokasi dan kesegaran daging hewan kurban dalam mengemas program Kurban Pak Kumis.   

Read More …

September 16, 2013

Mengenal Lebih Dekat, Pak Kumis !





Setiap tahun, jelang Idul Adha, permintaan hewan kurban terus meningkat. Kalangan pedagang hewan kurban berharap optimis ada peningkatan penjualan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Bersamaan dengan itu, umat Islam di Indonesia akan melangsungkan niat ibadah kurban sesuai dengan pilihannya. Apakah langsung menunaikannya di rumah sendiri melalui masjid atau melalui lembaga zakat seperti LAZISMU dengan program Kurban Pak Kumis. 


Read More …

October 24, 2012

LAZISMU Kurban 1000 Masjid, Sambil Berpetualang di Kampung Pedalaman






Keinginan untuk berbagi kurban terhadap sesama merupakan fitrah setiap orang muslim di hari raya Idul Adha. Di samping ibadah yang disukai Allah SWT, berkurban adalah salah satu dari ciri ketulusan dalam menjalankan ibadah yang utama. Hikmah berkurban sesungguhnya telah dicontohkan Nabi Ibrahim atas perintah-Nya dengan mengorbankan Nabi Ismail sebagai bukti kecintaan dari Allah SWT kepadanya. 

Read More …

August 16, 2012

LAZISMU dan K2S: Sebuah Misi Kemanusiaan di Pedalaman

Apa yang terjadi dengan pembangunan di berbagai daerah tertinggal di Indonesia? Tampaknya, jawaban yang didapat tidak begitu memuaskan. Pada saat ini, kita masih dapat menyaksikan daerah-daerah terpencil yang jauh dari hingar-bingar keramaian kota situasinya amat mengenaskan. Segala kemudahan yang dinikmati masyarakat kota, tidak mudah dijumpai di daerah pedalaman dan terpencil.


Read More …