Sebanyak 15
komunitas hobi dan profesi pada 4-5 Oktober 2014 bergabung dalam Kurban 1
Milyar bersama Extra Joss dan LAZISMU. Mereka pun blusukan ke daerah
terpencil menyampaikan amanah pekurban. Pak Kumis tetap menjadi pemandu sebagai
duta komunikasi kepada khalayak dengan fokus distribusi sesuai sasarannya.
Semestinya Pak
Kumis berbagi hewan kurban bersama jejaring dan komunitas. Namun, ada
kesempatan yang membuatnya bersinergi dengan PT. Bintang Toedjoe. Lantaran tema
yang diusung Extra Joss Jiwa Laki Berani Berkurban maka LAZISMU
menyambut dengan senang hati bahwa tema tersebut sangat pas dengan komunitas
yang siap berpetualang mengantarkan hewan kurban ke lokasi yang sulit
dijangkau.
Sebelumnya, di
hari pertama yang bertepatan dengan Idul Adha 1435 H, Tebet Timur merupakan
lokasi event pusat yang telah dipilih. Lalu lintas sempat macet setelah khotib
solat Id menutup hikmah kurban pada pukul 07.30 wib. Otomatis kawasan di
bilangan Jakarta Selatan ini berubah menjadi pusat perhatian warga. Selain sapi
premium yang didatangkan minuman berenergi itu, terdapat 30 ekor sapi dan 37
ekor kambing pekurban yang siap disembelih di halaman yang tidak jauh dari
masjid milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tebet Timur.
Selama proses
penyembelihan suasana berlangsung aman dan tertib. Menurut Ismail salah satu
panitia bahwa jauh hari masyarakat sekitar sudah terkondisikan, karena imbauan
sudah sampai ke warga. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, di sini penyaluran
daging kurban berjalan lancar,“ paparnya.
Oleh karena itu, saat penyerahan
simbolik sapi Kurban 1 Milyar, warga menyambut gembira. Direktur Utama Lazismu,
M Khoirul Muttaqin mengatakan kondisi yang tertib itu, telah terkoordinasikan
karena antara panitia, Lazismu dan warga sudah saling berkomunikasi.“Ditambah
lagi persiapan panitia dalam perhelatan akbar itu sudah berupaya maksimal,“
katanya. Warga pun sudah terdata dan mendapatkan kupon, sehingga saat menerima
daging kurban tidak berdesak-desakkan, jelasnya. Di samping itu, warga juga
dapat memeriksakan kesehatannya secara gratis yang difasilitasi Lazismu dan
Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ).
Selain di Tebet Jakarta, Kurban 1
Milyar juga dilakukan di 40 titik lokasi berbeda. Terutama daerah-daerah yang
masuk kriteria Pak Kumis, seperti kawasan padat dan kumuh di Jakarta, serta
daerah terpencil di Bogor, Sukabumi, Gunung Kidul, Malang dan beberapa wilayah
yang dilanda bencana seperti Sinabung di Karo Sumatera Utara, Lereng Merapi di
Boyolali dan warga di sekitar Gunung Slamet Banyumas Jawa Tengah serta warga di
sekitar luapan lumpur Lapindo, Surabaya Jawa Timur.
Menanggapi situasi event kurban yang
berlangsung di seluruh Indonesia itu, General Manager Extra Joss, Loni
mengatakan setiap tahun program kurban rutin diselenggarakan. Berhubung tahun
ini bekerjasama dengan Lazismu, maka banyak komunitas yang dilibatkan.“Titik-titik
penyalurannya difokuskan di kantong-kantong kemiskinan, daerah terpencil dan
rawan bencana,“ jelasnya.
Kurban 1 Milyar merupakan gambaran
jika PT. Bintang Toedjoe khususnya Extra Joss menyuntikkan semangat untuk
membangun Indonesia yang lebih maju dengan sikap kepedulian dan kebersamaan
seluruh lapisan bangsa. “Jangan pernah berhenti berbuat yang terbaik untuk
bangsa dan negara ini dengan kemampuan dan porsi kita masing-masing,” ujar Loni.
Bagi kawan-kawan komunitas
berkurban, tentunya memiliki cerita tersendiri. Di pesisir Jakarta Utara
khususnya Pengasinan, Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan komunitas
Relawan Muda Indonesia dan komunitas Dua Ribu Kamu ikut berpartisipasi. Menurut
Dian selaku pegiat komunitas tersebut mengatakan di Pengasinan angka putus
sekolah sangat tinggi. Anak-anak yang bersekolah hanya sampai kelas 4 SD.
Karena keterbatasan ekonomi orangtua yang berprofesi sebagai nelayah dan buruh
terpaksa bangku sekolah mereka tinggalkan, cerita Dian.
Karena itu, potret kemiskinan disini
sangat pas dengan kriteria kurban Pak Kumis. Dengan memotong 1 ekor sapi dan 10
ekor kambing daging kurban langsung diberikan kepada 1200 kepala keluarga pra
sejahtera yang menghuni Kampung Empang dan Kampung Eceng, ungkap Dian
koordinator komunitas yang dikenal dengan donasi uang sebesar Rp 2000,-.
Di Cipinang Jakarta Timur, lokasi
kurban berada di kawasan padat penduduk. Melalui komunitas Suzuki Jeep
Indonesia (SJI) sebanyak 200 kepala keluarga di Rukun Warga 06 Cipinang Besar
Selatan menerima manfaat daging segar tepat di hari raya. Menurut Rudy dari
SJI, warga di sekitar bantaran kali Ciliwung ini rata-rata kaum urban yang
mengadu nasib di Jakarta. Akses masuk ke lokasi ini menyusuri gang sempit,
ditambah lagi lingkungan yang tidak nyaman sangat mudah ditemukan, kumuh dan
kurang sehat, ungkapnya.
Hal senada diceritakan komunitas
Ninja Owner Club (NOC) yang turun di lokasi tepatnya di Jl. Kebantenan,
Cilincing, Jakarta Utara. Sebanyak 600 kepala keluarga telah menerima manfaat
daging kurban bersama Lazismu dan Extra Joss. Lokasi ini termasuk kawasan kumuh
dan padat penduduk sebagai kantong kemiskinan. Otto Imanullah dari NOC
mengucapkan terima kasih telah diberikan kesempatan
untuk menyalurkan hewan kurban dan pengobatan gratis untuk warga Jl. Kebantenan.
Kami dari NOC mudah-mudahan dapat diberikan kembali kesempatan baik ini
dikemudian hari, paparnya.
Komunitas berkurban yang
berpetualang di Bogor, menyalurkan hewan kurban di Kampung Gombonglegak, Desa
Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur oleh komunitas Indonesia Ride Adventure (IRA)
dan Nusantaride. Kampung yang berjarak 45 km dari Citereup ini masuk kategori
daerah terpencil. Jejen selaku Ketua RT mengatakan di kampung ini air bersih
baru dapat diakses sekitar 2009. Putra Bangsa dari Nusantaride menuturkan saat
kami melakukan kunjungan lokasi bersama Jack dan kawan-kawan dari IRA
Gombonglegak merupakan kawasan yang jarang sekali menerima hewan kurban. Satu
atau dua tahun sekali, belum tentu mereka merasakan daging kurban, kata Jack.
Apalagi untuk menuju lokasi yang tak
terjangkau ini membutuhkan kendaraan khusus seperti offroad karena medan
yang terjal dan berbukit. Alhamdulillah 246 kepala keluarga yang terdiri dari 4
RT dalam 1 RW tersebut kali ini menerima hewan kurban dari Extra Joss dan
Lazismu. Kawan-kawan komunitas juga menyerahkan 1 ekor kambing untuk warga,
cerita Furqon yang hobi mencari tantangan baru di atas kuda besi.
Cerita yang sama juga disampaikan
Yudi dari komunitas mobil offroad yang bernama Dirty Fun 4 WD. Sebanyak
75 kepala keluarga di Haniwung, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Bogor di hari itu juga menikmati
daging segar tanpa menunda-nunda waktu. Kondisi di Haniwung bagi pecinta offroad
merupakan medan yang menantang untuk berpetualang. Dari petualangan itu juga
komunitas itu menyelami kampung-kampung terpencil yang mayoritas warganya
miskin.
Begitu pun kawan-kawan komunitas
SJI, Jeepsi dan Suzuki Katana Indonesia (SKIN). Partisipasi komunitas itu di
Kampung Kebon Kelapa, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak Sukabumi sebanyak 217
kepala keluarga menerima daging segar yang terdiri dari 4 RW. Menurut Nanang Q
el-Ghazal, Direktur Fundraising Lazismu, yang berada dilokasi mengatakan titik
pemotongan di Yayasan Baitul Hikmah, Tenjojaya.
Bersama komunitas itu, kami langsung
menyalurkan dari pintu ke pintu menggunakan mobil offroad ke warga. Kedatangan
kami disambut antusias warga yang berada di kampung terpencil. “Untuk
menjangkau daerah yang jauh, kami berbagi peran agar daging segar dapat
diterima oleh warga tanpa terlewati, cerita Anita dari SJI.
Dari
Yogyakarta, Lazismu yang bersinergi dengan Komunitas Mahasiswa Jogja Bersatu yaitu
IMM UMY dan IMM UAD Yogyakarta memilih lokasi di Desa Pakel, Kelurahan
Saptosari, Kecamatan Playen, Gunung Kidul. Jarak tempuh kurang lebih 60 km
dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Di desa tersebut 10 ekor kambing dan 1
ekor sapi, disembilih untuk 200 kepala keluarga kurang mampu.
Warga
desa yang sebagian besar adalah petani hari itu amat bahagia, dengan program
komunitas berkurban ini. Harapan warga akan adanya daging kurban terjawab
dengan hadirnya komunitas berkurban yang pusat kegiatannya bertempat di masjid
al-Barokah Desa Pakel. Anak-anak usia sekolah pun diajak mengikuti lomba
mewarnai dan menggambar, serta hafalan al-Quran dan Lomba adzan terbaik.
Kastoyo,
tokoh masyarakat setempat memberikan apresiasi tinggi atas kehadiran Lazismu
dan para komunitas mahasiswa. Tak hanya itu, puluhan mahasiswa IMM pun tak
kalah sibuk membantu warga untuk memotong, serta membagikan hewan kurban kepada
warga lain. Serta mengatur jalannya proses bakti sosial komunitas
berqurban ini.
Nur Wahidatul Muflikha, dari LAZISMU mengatakan
Desa Saptosari merupakan salah satu desa yang kami berikan bantuan kurban Pak
Kumis. Selain Gunung Kidul terdapat desa lain maupun kampung-kampung miskin
terpencil yang tidak jauh dari lokasi mendapat daging kurban.
Di lokasi bencana, bersama MDMC Indonesia, Kurban
1 Milyar Extra Joss berlokasi di Karo, Sumatera Utara, daerah yang terkena
dampak erupsi Gunung Sinabung. Di lokasi bencana itu, menurut Sarni dari MDMC
ada dua Desa yang menjadi pusat pendampingan yaitu Desa Kutarakyat dan Desa
Sukanalu. Desa itulah yang menjadi titik kurban Pak Kumis. Sarni mengatakan
Kutarakyat merupakan desa terdekat dari lereng gunung.
Keadaan masyarakat yang terlanda bencana secara
ekonomi nyaris lumpuh. Karena tidak ada aktivitas ekonomi yang menghasilkan,
kata Sarni. Panas di musim kemarau saat ini semakin mengeringkan tanah, tak
dapat ditanami apapun yang menghasilkan, ungkap Sarni.
Sementara itu, di Lereng Merapi yang berdekatan
dari Boyolali, menurut Area Manager Yogyakarta-Jawa Tengah Lazismu, Sigit
Nugroho, pemilihan desa Jrakah di Kabupaten Boyolali karena minimnya hewan
kurban yang dapat dibagikan pada warga kurang mampu di sekitar wilayah
tersebut. “Desa Jrakah ini dipilih karena masih kurangnya hewan kurban yang
dapat dibagi pada warga, pada sisi lain kami juga ingin menumbuhkan semangat
berkurban pada masyarakat mampu di sekitar sini,” jelasnya. Sigit menambahkan,
selain banyaknya masyarakat tidak mampu, rendahnya kesadaran masyarakat untuk
melakukan kurban dan berbagi pada sesama di wilayah tersebut juga turut
memberikan faktor minimnya hewan kurban yang disembelih.
Berdasarkan pantauan Lazismu dari 4-5 Oktober
2014, jejaring yang ada di seluruh Indonesia serentak melaksanakan
penyembelihan dan penyaluran hewan kurban. Bahkan menurut H. Eko, Direktur
Development Program Lazismu, selain di Aceh, Lazismu juga menyalurkan hewan
kurban kepada penerima manfaat di Indonesia timur khususnya Desa Mahal Satu dan
Mahal Dua, Kecamatan Omesuri serta Desa Loyobohor dan Desa roho, Kecamatan
Buyasuri, Kabupaten Lembata. Masing-masing desa mendapatkan satu ekor sapi.
(lazismu)
0 Komentar
Apa Tanggapan Anda? Atau Ada Ide lain yang mencerahkan?