Bulan ujian yang sekarang dihadapi seluruh
pelajar di Indonesia sungguh membuat banyak tekanan. Segala persiapan yang
telah disiapkan dengan pengayaaan materi bagi peserta didik buyar sudah ketika
penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) mengalami kesemrawutan. Keterlambatan soal
dan tertukarnya mata pelajaran antara satu daerah dengan daerah yang lain
semakin menandakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada UN tahun ini.
Begitu pula
dengan siswa, rasa khawatir menyelimuti wajah mereka. Ikhtiar diiringi doa
menjadi bagian penting menghadapi ujian nasional kendati harus diundur. Langkah
ini sebagai bekal di dalam diri bahwa kejujuran tetap menjadi nomor satu
kendati soal-soal ujian setiap peserta didik berbeda. Soal yang berbeda-beda
tersebut tidak lain suatu upaya Kemendikbud melawan kecurangan yang terjadi di
dalam ujian nasional.
Di samping itu,
sebagai bagian dari kemampuan membentuk pendidikan karakter siswa, variasi soal
yang diberikan menunjukkan harmonisasi kecakapan logika, analisis dan nilai
emosi dalam menjawab soal. Namun, tidak berhenti sampai di situ kritik terhadap
ujian nasional tahun ini masih tetap mengemuka dengan alasan kemampuan peserta
didik terutama antara yang di kota dan di desa sangat berbeda. Itupun
dipengaruhi juga dengan kualitas sekolah masing-masing yang berkaitan pula
dengan kompetensi seorang guru.
Jadi apa pun
kondisi dan pilihan pendidikan, masyarakat selalu berada di posisi yang
dilematis. Bagi pemerintah kemampuan mengendalikan sistem pendidikan nasional
merupakan suatu keharusan yang dijamin undang-undang. Hanya saja, politik
pendidikan yang diatur undang-undang tersebut kerapkali menjadi cara terindah
dalam menikmati pendidikan dengan seluruh kompleksitas permasalahan yang ada
didalamnya.
Begitu persoalan
ujian nasional belum tuntas diselesaikan kurikulum baru hadir agar dapat
dilaksanakan. Banyak pihak mempertanyakan kesiapan pelaksanaan kurikulum ini
setelah diujicoba ke beberapa sekolah. Politik pendidikan masih kental terlihat
ketika peran negara dalam melayani pendidikan terhadap warga negara, bukan hal
yang lain. Sistem politik seperti inilah yang memantulkan siapa sesungguhnya
yang berhak menikmati pendidikan? Tentu saja ini ujian berat bagi perwujudan pendidikan
karakter itu sendiri.
Mimpi Besar
Dalam lintasan
sejarah Indonesia mimpi besar pendidikan mampu memberikan harapan besar
terhadap tumbuhnya karakter bangsa memberi arti penting. Ada semacam pedagogi
harapan bahwa perubahan sosial di masa yang akan datang terbentuk melalui
tindakan edukatif yang terorganisir. Mimpi tidak hanya harapan semata, tapi
visi besar yang dapat diketam dengan tindakan pedagogis.
Bagi Paulo
Freire dalam model pendidikan kritis mimpi tidak berhenti di aras utopia. Tanpa
mimpi besar perubahan tidak akan ada. Mimpi merupakan gambaran mental yang
dapat berwujud dalam bingkai visi memandu elan vital pendidikan yang
transformatif. Mimpi inilah nanti yang akan membuka pintu relasi antara
individu, masyarakat dan pendidikan.
Dalam pandangan
Buya Syafii hilangnya mimpi besar menjadi bangsa bermartabat kian
memperlihatkan anomali jiwa dalam diri manusia. Tuna visi dan moral tidak saja
melalap ruang sosial manusia tapi merambah ke dalam dunia pendidikan. Krisis
nilai itu menunjukkan peran pempimpin sebagai pendidik tidak mampu menyentuh
kepentingan publik sebagai bentuk mempertahankan hak-hak masyarakat, salah
satunya adalah generasi muda dalam situasi sosial yang genting (Giroux, Youth
in a Suspect Society, 2010).
Salah satu
alasan penting membangun karakter pendidikan adalah upaya tegas dalam mengenal
diri pribadi sendiri. Filsuf Yunani Sokrates telah mengajarkan pendidikan
karakter yang dimulai dari visi menata diri sebagai ciri khas hakiki. Jiwa
dalam pandangannya merupakan poros utama untuk melakukan aktivitas berpikir,
bertindak serta membangun nilai-nilai moral dan spiritual. Landasan ini
menurutnya pintu gerbang memelihara dan menumbuhkan jiwa dengan bekal
“kenalilah dirimu sendiri”.
Langkah yang
sama juga dilukiskan filsuf “Suhrawardi” iluminasi bahwa pendidikan karakter
dapat ditempuh dengan perenungan mendalam dalam rangka mencari jawaban untuk
mengisi ketidaktahuan agar menjadi tahu dan mengerti (mafhum) dengan
cara kembali kepada dirimu sendiri (irja' ilaa nafsaka). Setiap manusia
adalah guru bagi dirinya sendiri. Bagaimana memandu jiwa raganya untuk
memperoleh kebahagiaan yang diisi ilmu pengetahuan.
Untuk itu,
pemeliharan jiwa dalam proses pendidikan sangat membutuhkan sosok guru yang
mampu mengisi dahaga pengetahuan peserta didik sehingga pendidikan karakter
sebagai pengetahuan hadir dalam wujudnya yang tidak terbatas untuk mengetahui
sesuatu, yang tidak lain adalah memperoleh pengalaman tentang makna hidup.
Pengetahuan diri yang dimiliki guru berperan membimbing peserta didik menggapai
impian besar yang dicita-citakan.
Guru sebagai
Pandu
Wibawa (gezag)
yang tertanam kuat dalam diri seorang guru akan melahirkan ketauladanan bagi
peserta didik. Berpijak dari prinsip kehadiran pengetahuan manusia bahwa ilmu
menjelma dalam diri melalui apa yang telah disaksikannya. Dengan demikian, apa
yang dilihat peserta didik dari guru adalah buah pengetahuan yang diterima
tanpa batas itu sendiri.
Di pundak guru
pendidikan karakter tidak berhenti pada kegiatan belajar mengajar di kelas, tapi
dalam konteks lingkungan sosial yang lebih luas. Oleh karena itu, relasi antara
sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan sama-sama menanggung tanggung
jawab moral sebagai pandu menilai proses pendidikan karakter yang sudah
berlangsung.
Pendidikan karakter
berprinsip bahwa apa yang dipikirkan dan dilakukan merupakan cerminan diri
terhadap situasi sosial di sekitarnya. Begitupun guru, setiap tindak tanduknya
adalah keputusan yang berpengaruh terhadap peserta didik. Maka, guru sebagai
pandu pendidikan karakter dalam kondisi berbeda ilmu yang terpancar dalam
dirinya setiap waktu akan menentukan siapa diri pribadi yang sebenarnya yang
selama ini dipahami oleh peserta didik. Wallohu álam
2 Komentar
belajar video editing
BalasHapuslirik lagu dangdut
kumpulan info terbaru
kumpulan mp3 lagu sunda
belajar video editing
BalasHapuslirik lagu dangdut
kumpulan info terbaru
kumpulan mp3 lagu sunda
Apa Tanggapan Anda? Atau Ada Ide lain yang mencerahkan?