Merespon dan
sigap dalam melihat peluang dan tuntutan muzaki atau pelaku donasi adalah salah
ciri lensa pandang yang dimiliki lembaga filantropi seperti LAZISMU. Informasi
terkini (up to date) seputar
kegiatan menjadi situasi yang bernilai. Salah satu segmen kegiatan yang erat
dengan filantropi adalah event kurban yang akan dilaksanakan oleh umat Islam. Untuk itu, LAZISMU meluncurkan Kurban Pak Kumis yang dilengkapi
rangkaian kegiatan sebagai syiarnya.
Kurban Pak Kumis
merupakan salah satu program yang mampu mempertahankan daya komunikasi LAZISMU
kepada masyarakat. Ia memiliki ciri khas penggerak yang tidak dimiliki lembaga filantropi lainnya. Sehingga laju informasi yang digelindingkan menekankan isyarat lokasi dan kesegaran daging hewan kurban dalam mengemas
program Kurban Pak Kumis.
Direktur
Fundraising LAZISMU, Nanang Q el-Ghazal menegaskan jika dalam komunikasi
politik terdapat manajemen komunikasi blusukan
maka jauh sebelum istilah ini popular, LAZISMU telah menurunkan pola-pola blusukan kendati istilah yang digunakan
adalah Pak Kumis. Di mana Pak Kumis mengandung arti program kurban yang
meliputi kawasan pedalaman, padat penduduk, kumuh, atau kantong-kantong
kemiskinan baik yang ada di desa atau kota. Pak Kumis sendiri hadir ke
permukaaan pertama kali pada 2008 yang lalu.
Sudah empat
tahun ini, LAZISMU giat memperkenalkan kegiatan-kegiatan diluar mainstream kegiatan sosial Hal ini
sebagai upaya memperkaya jangkauan kegiatan yang tidak hanya merambah kota atau
desa yang melek informasi teknologi. Melainkan suatu kawasan yang betul-betul
tidak pernah tersentuh informasi teknologi.
Ini sesuai
dengan keunggulan program Kurban Pak Kumis yaitu dengan menekankan kriteria
penyaluran hewan kurban ke dalam bingkai distribusi akar rumput di 100 titik.
Yakni mempertimbangkan dan memastikan hewan kurban yang ada tidak akan menumpuk
dan terkosentrasi di wilayah tertentu atau kota-kota besar, dengan cepat kurban
akan terdistribusi secara adil dan merata, memberi kebahagian tepat dihari
bahagia, Idul Adha.
Pada tahun ini,
LAZISMU membawa wajah baru yaitu Pak Kumis dengan gaya yang lebih trendy dan stylish melalui visualisasi yang dikemas dalam karikatur. Design
baru ini bagi Pak Kumis tampil lebih segar dengan kekhasannya dan lebih
atraktif pada sisi pesan dan makna.
Penampilan baru
ini jelas membuat LAZISMU terlihat berbeda dengan yang lain. Ketika melihatnya
di titik-titik atau sudut-sudut jalan informasi dan pesan Kurban Pak Kumis
mampu melepaskan daya tarik dan mengundang tanya bagi siapa saja yang
melihatnya baik dalam bentuk spanduk atau apapan informasi lainnya.
Sejak pertama
kali diluncurkan pada tahun 2008, Kurban Pak Kumis secara konsisten mampu terus
berkembang dengan rangkaian kegiatan kreatif setiap tahunnya. Ihwal ini cukup
membuktikan bahwa program kurban pak kumis mampu menyerap komunitas lain untuk
ikut berpartisipasi dengan cepat dan menjalankan strategi penyaluran hewan
kurban ke tempat-tempat pelosok terdalam yang tidak pernah dijumpai sebelumnya.
Kendati dahulu penyerapan komunitasnya masih relatif sedikit, namun sejak tahun
2011 Kurban Pak Kumis mampu mengajak komunitas atau kelompok hobby dan profesi dengan beragam
latarbelakang
Seraya
menjalankan kegiatan operasional utama seperti zakat, infak dan sedekah,
LAZISMU selalu bercermin dengan kekuarangan yang dimiliki untuk selalu
berbenah. Karena itu kerap hadir lebih dahulu dengan fitur-fitur ide yang perlu
disimulasi secara internal sehingga mampu menjadi solusi yang dibuuthkan oleh
masyarakat terutama kaum muslimin yang ingin mendermakan dan menyalurkan
sebagian hartanya agar dapat diserap dan diberdayagunakan oleh para penerima
manfaat (mustahik) dengan segera,
ungkap Khoirul Muttaqin, Direktur Utama LAZISMU.
Sejak pertama
kali dikombinasikan dengan kegiatan filantropi kriteria jangkauan program
Kurban Pak Kumis mendapat sambutan hangat saat dikemas dalam tema Kurban Untuk
Negeri pada tahun 2011. Selanjutnya pada tahun 2012 kawasan unik yang dimiliki
Pak Kumis mulai dirakit dalam skala yang lebih besar yaitu dalam program Kurban
1000 Masjid. Nuansa syiar dan dakwah tetap dipertahankan dengan sentuhan
tambahan yaitu aksi petualangan komunitas yang disuguhkan oleh kawan-kawan
mitra LAZISMU yaitu komunitas Offroad
yang dilengkapi kegiatan layanan kesehatan gratis, santunan paket sembako serta
paket pendidikan untuk kebutuhan lebaran Haji.
Pak Kumis
sebagai penyampai pesan dakwah kurban dalam skema karikaturnya ingin tetap
dalam performanya yang sederhana namun bermakna bagi siapapun untuk ikut
berbagi. “Kami harapkan Pak Kumis mampu mempertahankan tren komunikasi visual yang
baik ini, sehingga hewan kurban yang disalurkan dapat sampai ke penerima
manfaat dengan daging yang masih segar, tegas Tatang Rukhyat Koordinator Event
Pusat LAZISMU tahun 1434 H ini.
0 Komentar
Apa Tanggapan Anda? Atau Ada Ide lain yang mencerahkan?