EURO 2012 "Fajar Budi" Sepakbola
Momentum piala Eropa 2012 di
Kota Warsawa akan menjadi pusat perhatian jutaan pasang mata penggila bola dari
seluruh dunia. National Stadium, stadion kebanggaan rakyat Polandia, dipilih
menjadi tempat pembukaan Piala Eropa 2012 sebagai bagian dari zona Eropa yang
sangat strategis. Sebuah kehormatan bagi Benua Biru menampilkan event besar
yang sudah berlangsung sejak 1960.
Sejarah tersebut tentu tidak akan dilupakan masyarakat Eropa dan dunia. Pastinya nuansa perang dingin yang terjadi di masa lalu itu sekarang telah ”hilang” dan tergantikan dengan rangkaian harmoni talenta pemain terbaik dunia dalam kejuaraan besar sepakbola Eropa meski perhelatannya harus berbagi dengan Ukraina. Optimisme semua tim keluar sebagai juara sejati akan dibuktikan di sini dan siapa nanti yang akan mendapat tropi sebagai tim sepakbola yang mencerahkan (aufklarung).
http://republika.co.id
Secara historis, Warsawa
adalah tempat di mana perjanjian atau ratifikasi negara-negara Blok Timur di
Bagian Eropa menggagas aliansi militer dengan tujuan mengorganisasikan diri
terhadap ancaman dari aliansi NATO yang disulut oleh integrasi Jerman Barat ke
dalam NATO melalui persetujuan Paris. Pakta Pertahanan yang terjadi pada 14 Mei
1955 terebut adalah respon tegas atas situasi dunia yang tengah dilanda Perang
Dingin dan Eropa terpecah menjadi dua kekuatan, Blok Barat dan Blok Timur.
Sejarah tersebut tentu tidak akan dilupakan masyarakat Eropa dan dunia. Pastinya nuansa perang dingin yang terjadi di masa lalu itu sekarang telah ”hilang” dan tergantikan dengan rangkaian harmoni talenta pemain terbaik dunia dalam kejuaraan besar sepakbola Eropa meski perhelatannya harus berbagi dengan Ukraina. Optimisme semua tim keluar sebagai juara sejati akan dibuktikan di sini dan siapa nanti yang akan mendapat tropi sebagai tim sepakbola yang mencerahkan (aufklarung).
Tentu saja keyakinan besar
semua tim sangat dipengaruhi oleh perkembangan pesat negara-negara Eropa yang
ditempuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, krisis ekonomi yang
sedang melanda Uni Eropa saat ini turut berperan dalam transaksi keuangan yang
sedikit banyak menyentuh biaya besar hajatan akbar piala Eropa yang digelar
setiap empat tahun sekali.
Sepakbola
Komersial
Dalam
panggung dunia sepakbola setidaknya melibatkan tiga elemen penting yaitu tim,
pasar dan penonton. Tiga elemen penting itu saling berkomunikasi bagaimana
menciptakan rasionalisasi sepakbola yang dapat disaksikan dengan indah dan fair-play.
Sebagai Trias Politica Football tiga elemen penting sepakbola ini
berhasil merekayasa filsafat sosial dengan kekuatan akal budi yang disertai
argumentasi budaya serta ekonomi.
Pada
taraf tertentu sepakbola bergerak mengkonstruksi masyarakat yang positivis.
Agama dan latarbelakang sosial diminimalisir sedikit mungkin supaya tidak
menganggu kecepatan, talenta, taktik dan strategi setiap pemain. Sepakbola juga
juga berhasil menyatukan setiap penggemar (hooligan). Dalam setiap
pertandingan hanya ada satu agama, ras, budaya dan suku yaitu sepakbola.
Status
sosial dan ekonomi adalah berkah bagi segenap pemain yang memiliki talenta tinggi.
Menggiring dan melesatkan bola ke gawang bukan samata-mata faktor gerak dan
fisik. Lebih dari itu adalah kecerdikan memakai rasio dan tanggungjawab untuk
meraih dan mewujudkan sukacita. Untuk itu, semboyan terkenal filsafat
pencerahan (enlightenment) yang berbunyi berani berpikir sendiri (Sapere
Aude) bagi para pemain merupakan suatu kepercayaan tersendiri bahwa daya
akal adalah upaya keras manusia yang sangat penting.
Keberanian
menyerang dan bertahan tidak lain adalah modal utama setiap tim dengan
mempertautkan rasio dan sisi moralitas. Tidak heran jika talenta pemain-pemain
berbakat dihormati dengan harga yang fantastis. Sesungguhnya bukanlah suatu hal
yang aneh jika sepakbola terus hidup sepanjang masa dalam masyarakat dunia yang
komersial.
Sebuah
konsep masyarakat pasar yang diwariskan Mandevile dan Adam Smith dalam jagad
sepakbola. Semua tindakan yang terkait dengan arena sepakbola secara moral
tidak melulu berbicara soal kesejahteraan orang lain. Melainkan suatu ikhtiar
menunjukkan kepada khalayak bahwa keyakinan akan prestasi itu penting bagi diri
pelaku yang terlibat di dalamnya.
Merujuk
pada Adam Smith terkait dengan sepakbola komersial bahwa terjadinya
kapitalisasi sepakbola tidak lepas dari campur tangan the invisible hands
yang mengatur irama seluruh sistem dan mekanisme sepakbola sebagai pasar uang
yang menjanjikan. Bakat dan kemenangan bukan buah perbuatan dari yang ilahi
tapi efek dari kerja-kerja kemampuan manusia dalam materi.
Eropa
sebagai barometer sepakbola di dunia sampai sekarang ini telah memberikan
informasi berharga bahwa di sana
pedagogi sepakbola merupakan bagian dari kebudayaan manusia yang
bertanggungjawab atas segala bentuk krisis yang menimpa Eropa. Di sana pendidikan sepakbola
dengan penuh perhatian mentransformasikan diri dalam olahraga yang digemari
masyarakat dunia. Ia mendorong hasrat manusia untuk melebur bersama dalam
melepaskan bahaya moral ke situasi yang merakyat lewat latihan jasmani.
Sebuah
Romantisme
Piala
Eropa tahun ini tentu saja bukan pesta besar sepakbola biasa. Bagi tim-tim
sepakbola besar dan tangguh Polandia adalah sarana berharga bagaimana mengenang
kejayaan dan kesuksesan setiap tim yang pernah melewatinya di masa silam.
Setali dengan gerakan filsafat romantisme yang ingin kembali menikmati nilai-nilai
keindahan dengan kacamata romantis.
Dalam
konteks ini, tanpa disadari segenap tim sepakbola justru akan memiliki
kecenderungan bahwa timnya tidak ingin tradisi piala Eropa tenggelam akibat
berubahnya peta permainan dengan segala kondisi yang terjadi dan tidak bisa
diprediksi menjatuhkan tim-tim kuat yang selama ini didukung oleh perhatian
penuh dari otoritas masyarakat penonton.
Namun,
kenyataannya tidak mudah menentukan siapa pemenangnya. Pembuktiannya hanya
dengan mudah disaksikan di lapangan hijau. Sebagai penonton atau penggemar
pastinya ada satu tim yang dijagokan. Dan, ingin tim yang dicintainya keluar
mengangkat tropi seperti beberapa tahun yang lalu. Lagi-lagi tidak bisa ditebak
dengan perspektif romantisme. Lantas apa yang ingin diharapkan dari piala
Eropa. Bagi penulis semoga tahun ini fajar budi bagi sepakbola Eropa.
0 Komentar
Apa Tanggapan Anda? Atau Ada Ide lain yang mencerahkan?