Keinginan untuk berbagi kurban terhadap sesama merupakan
fitrah setiap orang muslim di hari raya Idul Adha. Di samping ibadah yang
disukai Allah SWT, berkurban adalah salah satu dari ciri ketulusan dalam
menjalankan ibadah yang utama. Hikmah berkurban sesungguhnya telah dicontohkan
Nabi Ibrahim atas perintah-Nya dengan mengorbankan Nabi Ismail sebagai bukti
kecintaan dari Allah SWT kepadanya.
Sampai sedemikian pentingnya ibadah kurban, Islam
menggariskan dalam ayat suci al-Qur’an yang artinya berbunyi: “Maka dirikanlah
salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (QS. al-Kautsar: 2). Dalam sebuah
hadis yang diriwayatkan Muslim, dijelaskan juga bahwa “Hari raya kurban adalah
hari untuk makan, minum dan zikir kepada Allah”.
Selain mengandung unsur syiar dan dakwah, berkurban merupakan
cara lain kaum muslimin meretas silaturahim dan kasih sayang dalam bentuk
berbagi kepada kaum dhuafa di hari bahagia. Berkurban juga salah satu bentuk
ungkapan syukur seorang muslim kepada Allah SWT, mengingat begitu besar
kesabaran Nabi Ibrahim sehingga pengorbanan seperti inilah yang menjadi pemicu
gugurnya cobaan yang menimpanya sehingga Nabi Isma’il atas kekuasaan-Nya
menjelma menjadi seekor domba.
Oleh karena itu, LAZISMU dalam kiprahnya sebagai lembaga
zakat, infak sedekah dan lembaga
kedermawanan sosial (filantropi) di
sisi lain yang genap berusia sepuluh tahun mempersembahkan program Kurban Untuk
Negeri. Tentu saja, Kurban Untuk Negeri bukanlah acara seremonial kurban belaka
yang dilaksanakan setiap tahun saat Idul Adha.
Kurban Untuk Negeri adalah suatu program unggulan LAZISMU
yang didesain secara khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dhuafa yang
berada di pedesaan, kawasan padat penduduk, kantong-kantong kemiskinan, serta
daerah yang dilanda bencana alam dan bencana kemanusiaan dengan memegang
prinsip merata, adil, dan fokus pada sasaran prioritas.
Selain itu, Kurban Untuk Negeri digagas untuk menjawab
problem sosial dan struktural bahwa keterbatasan hewan kurban dan segenap
kelemahan penyalurannnya yang selama ini terjadi seoptimal mungkin
diminimalisir dengan model jejaring LAZISMU yang mengakar kuat di masyarakat. Dipastikan
hewan kurban yang disembelih akan tersalurkan kepada masyarakat dengan daging
dalam keadaan masih segar.
Mengapa hal ini perlu disampaikan kepada masyarakat,
alasannya pertama, jumlah hewan kurban yang tersalurkan belum sebanding dengan
kebutuhan masyarakat. Artinya hewan kurban yang berhasil dihimpun belum dapat
dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat, khususnya kaum dhuafa. Kedua, distribusi
kurban yang tidak merata menjadi satu factor penting bahwa titik-titik
konsentrasi hanya berpusat pada kota-kota besar dan wilayah tertentu.
Lantas, apa
yang hendak disajikan LAZISMU dalam program Kurban Untuk Negeri ? Di tahun ini, LAZISMU akan
mempersembahkan dua program spesial yaitu Kurban
1000 Masjid dan Adventure for
Humanity. Sejalan dengan spesial program tersebut disediakan juga Kurban Plus yaitu selain distribusi daging kurban, juga disalurkan paket sembako
bantuan para donatur serta layanan kesehatan gratis kepada masyarakat yang
membutuhkan.
Kurban 1000 Masjid akan berlangsung secara serentak di lima
puluh titik /kota seluruh Indonesia tepat pada tanggal 10 Dzulhijjah 1433 H
atau di hari bahagia Idul Adha, tanggal 26 Oktober 2012. Dalam event ini, akan
disiarkan secara live oleh media
massa nasional di tujuh kota diantaranya Surabaya, Bandung, Yogyakarta,
Jakarta, Medan, Pekanbaru dan Makassar.
Semangat kebersamaan Kurban Untuk Negeri tidak hanya
dirasakan masyarakat di 1000 masjid, dalam kegiatan Adventure for Humanity. Dalam tahap ini LAZISMU bersama komunitas
motor Offroad bertindak sebagai pengemban misi kemanusiaan bagi masyarakat desa
yang ada di pedalaman. Program ini didesain untuk mendistribusikan kurban,
paket bantuan kepada masyarakat di kawasan pedalaman yang selama ini luput dari
perhatian program kurban serta bantuan kemanusiaan karena sulitnya medan yang
dijangkau.
LAZSIMU bersama komunitas motor Offroad tersebut akan menyapa
masyarakat pedesaan yang ada di Kampung Cioray, Tajur, Hambalang, Cibodas, dan
Cibadak Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tanpa menunda-nunda daging segar yang
disalurkan pada waktunya pada momentum itu juga disediakan seribu bibit pohon
siap tanam dan pembangunan pusat sanitasi air bersih pedesaan. Salam, Kurban
Untuk Negeri. (Author/LAZISMU)
0 Komentar
Apa Tanggapan Anda? Atau Ada Ide lain yang mencerahkan?