March 30, 2015

Filantropi Sains: Menumbuhkan Minat Sains pada Anak



Filantropi Sains sebagai pengembangan inovasi program diwujudkan dalam Taman Kanak-Kanak (TK) Trensains oleh Lazismu dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Lazismu mendukung penuh pengembangan program nasional itu saat diresmikan pada, Ahad, 29 Maret 2015. Sebuah langkah terobosan yang diperuntukkan bagi anak-anak usia dini untuk masa yang akan datang. 

Hadir dalam peresmian itu, Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Mathoda, Akademisi Prof. Dr. Yunan Yusuf, Direktur Bank Permata Syariah, Direktur Utama Lazismu, M. Khoirul Muttaqin, Ketua Majelis Dikdasmen PP Aisyiyah, jajaran pengurus Pimpinan Cabang Aisyiyah Ciputat Timur dan tokoh masyarakat setempat. Dalam acara tersebut juga digelar lomba mewarnai dan dongeng sains oleh Kak Awam dari Kampung Dongeng. 


“Program Trensains merupakan bentuk kreatifitas Lazismu untuk turut melahirkan generasi cerdas,“ kata Mathoda, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel. Di Tangsel sendiri taman kanak-kanak, PAUD dan sejenisnya begitu banyak. “TK Trensains adalah model pendidikan anak usia dini yang mengintegrasikan sains dan agama,” katanya. Karena itu, bekal agama dan sains sejak dini adalah langkah nyata mempersiapkan generasi yang akan datang, tambahnya mengapresiasi peran Lazismu dan Aisyiyah.

Dalam kesempatan itu, Athiyatul Ulya, Ketua Majelis Dikdasmen PC Aisyiyah Timur, mengatakan, dukungan dari semua pihak ini, secara kelembagaan telah memberikan nilai plus yang suatu saat nanti dalam pengembangannya TK Trensains perlu mempersiapkan diri. “Baik secara institusi maupun pedagogis agar tujuan utama dari gagasan Trensains dapat memperkuat landasan pendidikan untuk anak usia dini,” paparnya.

Saat ini, lanjut Athiyatul, di Indonesia jumlah TK Aisyiyah mencapai lima ribuan lebih. “Ini jumlah yang sangat menggembirakan, karena itu gagasan Trensains dari ahli fisika seperti Agus Purwanto, perlu dipertimbangkan seiring dengan perkembangan jaman yang dihadapi anak usia dini,” katanya. Sementara itu,  Pimpinan Pusat Aisyiyah melalui Majelis Dikdasmen sangat mendukung dan berterima kasih, kepada Lazismu. Seperti telah disampikan bahwa program ini merupakan bekal nyata untuk anak-anak kita ke depannya.

Hal senada, di sampaikan Direktur Utama, Lazismu, M. Khoirul Muttaqin, dalam sambutannya mengharapkan, hendaknya perkembangan TK Trensains ini diikuti dengan kualitas pendidikannya. “Untuk itu, apa yang diharapkan dari impian besarnya yaitu mencetak generasi yang tangguh dalam sains dapat diwujudkan,” pungkasnya. Sejaln dengan itu, Direktur Program Development, Lazismu, H. Eko Purwanto, mengatakan, tahun ini merupakan pencanangan Trensains sebagai program nasional. “Gagasan TK Trensains, keberadaannya memang tidak bisa dilepaskan dari penggagasnya Agus Purwanto, setelah melewati diskusi yang panjang,” katanya.

Dalam acara itu, penggagas Trensains, Agus Purwanto dalam sambutannya mengatakan, fakta bahwa pengetahuan modern yang meninggalkan spirit agama, dalam konteks pendidikan anak usia dini begitu meresahkan. “Siapa nanti yang akan bertanggung jawab, selain umat Islam sendiri,” tegasnya.

Agus menambahkan, sudah saatnya pendekatan mengajar dalam mendidik anak tidak berhenti pada persoalan baik dan buruk, halal atau haram. “Namun mampu tidak kita menyelesaikan persoalan itu langsung menyentuh aspek terdalam yaitu apa dibalik realitas yang sesungguhnya, bukan hanya di permukaan semata,” jelas lulusan jurusan fisika Universitas Hiroshima Jepang ini.

Berbicara sains tidak semata-mata mengulas persoalan alam semesta, lebih dari itu bagaimana persoalan sains dapat dikonfirmasi dengan dasar-dasar wahyu atau teks suci al-Qur’an dalam membuktikan kebenarannya, tambahnya. “Dengan demikian, sains semestinya dapat dibahasakan kepada anak-anak usia dini dengan cara yang menyenangkan,” tutupnya mengakhiri sambutan.

0 comments:

Post a Comment

Apa Tanggapan Anda? Atau Ada Ide lain yang mencerahkan?