March 2, 2016

Komunitas dan Teras Filantropi


Manusia adalah makhluk sosial (zoon politicon), demikian Aristoteles mengatakan. Identitas ini yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain karena adanya interaksi rasional (homo homini socius). Sejalan dengan premis logika bahwa sebagian bagian dari keseluruhan. Individu bagian dari suatu komunitas. Realitas ini ada dalam kehidupan kita yang tak terbantahkan (niscaya).

Hal ini pula yang menandakan jika Google dengan segala bentuk piranti onlinenya menjalin hubungan mutualisme. Ada interaksi virtual saling memberi dan menerima antara Google dan penggunanya. Entah berapa banyak jumlah komunitas yang melakukan aktivasi dengan layanan mesin pencari handal ini dan menghasilkan benefit yang fantastis. 
Read More …

February 23, 2016

Suara Petasan Terdengar Kencang saat Kebakaran di Bukit Duri



Api melalap kawasan pemukiman padat Bukit Duri, Jakarta Selatan. Kebakaran yang terjadi pukul 10.07 WIB itu bersebelahan dengan DIPO Bukit Duri PT. KAI. Asap hitam membumbung ke atas terpantau dari pinggir Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur (23/2/2016).

Petugas pemadam kebakaran tidak mampu berbuat banyak, mengingat baru satu mobil pemadam yang datang ke lokasi. Proses penyemprotan ke titik api terhalang pagar pembatas DIPO PT. KAI, sehingga tidak tepat sasaran.

Saat kebakaran rangkaian kereta Commuter Line berada tak jauh dari lokasi itu, sampai akhirnya rangkaian KRL dapat dievakuasi untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. Hampir setengah jam si jago merah melalap kawasan padat tersebut, dan bantuan mobil kebakaran tambahan tiba di lokasi.

Read More …

December 1, 2015

Sekuntum Bunga “Hikmah” Untuk Ke-Indonesiaan




Seminggu yang lalu, saya bertemu pengamat gerakan radikal, di bilangan Senayan, Jakarta. Cuaca hari itu memang tidak bersahabat. Hujan kecil sempat singgah dan jatuh di beberapa titik ibukota jelang sore kala itu. Di sisi kiri jalan Asia-Afrika, persis di samping restoran cepat saji, kuda besi ku parkirkan persis di perempatan yang tak jauh dari lampu pengatur lalu lintas.

Yang ku cari di pusat perbelanjaan itu hanya sebuah café, sebuah tempat untuk saling sapa dan belajar bersama. Secangkir kopi pahit dan segelas jus segar, menemani kami selama satu jam lebih. Kursi dan meja klasik, serta pagar kayu berwarna hitam gelap dekat jendela menyuguhkan suasana cair di cuaca yang muram.

Singkat cerita, obrolan ringan kami bermuara pada suatu irisan tentang ke-Indonesiaan. Ya, nusantara yang sekarang ini dilanda kegaduhan di setiap lini kehidupannya. Di saat negara ini sedang berbenah diri, ada saja peristiwa-peristiwa pahit yang mengemuka. Belum lagi wajah politik kita yang bopeng senantiasa bertalian dengan isu agama yang pada akhirnya merupakan bagian dari sentiment politik yang tidak mau beranjak pulih dari kenyataan politik yang pelik.

Read More …

October 27, 2015

Konversi Agama Menjerat Rio Dewanto



Ghazali, demikian Abah (Cok Simbara), memanggil Romy (Rio Dewanto), dalam adegan Film Bait Surau. Film bertema drama religi besutan Kuswara Sastra Permana ini memang sarat pesan spiritual. Bait Surau bercerita tentang perjalanan hidup Rio, pria mapan dan beristri yang datang ke desa nelayan. Selama di desa itu, kisah hidupnya berubah setelah pergolakan batinnya menemukan hakikat spiritual pasca peristiwa pahit yang dialami selama hidup yang bergelimang harta hingga istrinya berpulang menghadap Allah SWT.

Kepada khalayak, film ini berkisah bahwa pengalaman hidup manusia, seperti yang dialami Rio adalah jiwa rasional (insani) yang bila ditilik dalam sudut pandang psikologi agama merupakan daya akal praktis yang memicu manusia untuk memutuskan perbuatan yang layak dilaksanakan atau tidak, di sini jelas bahwa terkandung putusan etis di dalamnya.
Read More …