September 25, 2013

Kurban Pak Kumis Semakin Blusukan

  

Merespon dan sigap dalam melihat peluang dan tuntutan muzaki atau pelaku donasi adalah salah ciri lensa pandang yang dimiliki lembaga filantropi seperti LAZISMU. Informasi terkini (up to date) seputar kegiatan menjadi situasi yang bernilai. Salah satu segmen kegiatan yang erat dengan filantropi adalah event kurban yang akan dilaksanakan oleh umat Islam. Untuk itu, LAZISMU meluncurkan Kurban Pak Kumis yang dilengkapi rangkaian kegiatan sebagai syiarnya.  

Kurban Pak Kumis merupakan salah satu program yang mampu mempertahankan daya komunikasi LAZISMU kepada masyarakat. Ia memiliki ciri khas penggerak yang tidak dimiliki lembaga filantropi lainnya. Sehingga laju informasi yang digelindingkan menekankan isyarat lokasi dan kesegaran daging hewan kurban dalam mengemas program Kurban Pak Kumis.   


Direktur Fundraising LAZISMU, Nanang Q el-Ghazal menegaskan jika dalam komunikasi politik terdapat manajemen komunikasi blusukan maka jauh sebelum istilah ini popular, LAZISMU telah menurunkan pola-pola blusukan kendati istilah yang digunakan adalah Pak Kumis. Di mana Pak Kumis mengandung arti program kurban yang meliputi kawasan pedalaman, padat penduduk, kumuh, atau kantong-kantong kemiskinan baik yang ada di desa atau kota. Pak Kumis sendiri hadir ke permukaaan pertama kali pada 2008 yang lalu.   

Sudah empat tahun ini, LAZISMU giat memperkenalkan kegiatan-kegiatan diluar mainstream kegiatan sosial Hal ini sebagai upaya memperkaya jangkauan kegiatan yang tidak hanya merambah kota atau desa yang melek informasi teknologi. Melainkan suatu kawasan yang betul-betul tidak pernah tersentuh informasi teknologi.

Ini sesuai dengan keunggulan program Kurban Pak Kumis yaitu dengan menekankan kriteria penyaluran hewan kurban ke dalam bingkai distribusi akar rumput di 100 titik. Yakni mempertimbangkan dan memastikan hewan kurban yang ada tidak akan menumpuk dan terkosentrasi di wilayah tertentu atau kota-kota besar, dengan cepat kurban akan terdistribusi secara adil dan merata, memberi kebahagian tepat dihari bahagia, Idul Adha.   

Pada tahun ini, LAZISMU membawa wajah baru yaitu Pak Kumis dengan gaya yang lebih trendy dan stylish melalui visualisasi yang dikemas dalam karikatur. Design baru ini bagi Pak Kumis tampil lebih segar dengan kekhasannya dan lebih atraktif pada sisi pesan dan makna.

Penampilan baru ini jelas membuat LAZISMU terlihat berbeda dengan yang lain. Ketika melihatnya di titik-titik atau sudut-sudut jalan informasi dan pesan Kurban Pak Kumis mampu melepaskan daya tarik dan mengundang tanya bagi siapa saja yang melihatnya baik dalam bentuk spanduk atau apapan informasi lainnya.  

Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2008, Kurban Pak Kumis secara konsisten mampu terus berkembang dengan rangkaian kegiatan kreatif setiap tahunnya. Ihwal ini cukup membuktikan bahwa program kurban pak kumis mampu menyerap komunitas lain untuk ikut berpartisipasi dengan cepat dan menjalankan strategi penyaluran hewan kurban ke tempat-tempat pelosok terdalam yang tidak pernah dijumpai sebelumnya. Kendati dahulu penyerapan komunitasnya masih relatif sedikit, namun sejak tahun 2011 Kurban Pak Kumis mampu mengajak komunitas atau kelompok hobby dan profesi dengan beragam latarbelakang    

Seraya menjalankan kegiatan operasional utama seperti zakat, infak dan sedekah, LAZISMU selalu bercermin dengan kekuarangan yang dimiliki untuk selalu berbenah. Karena itu kerap hadir lebih dahulu dengan fitur-fitur ide yang perlu disimulasi secara internal sehingga mampu menjadi solusi yang dibuuthkan oleh masyarakat terutama kaum muslimin yang ingin mendermakan dan menyalurkan sebagian hartanya agar dapat diserap dan diberdayagunakan oleh para penerima manfaat (mustahik) dengan segera, ungkap Khoirul Muttaqin, Direktur Utama LAZISMU.    

Sejak pertama kali dikombinasikan dengan kegiatan filantropi kriteria jangkauan program Kurban Pak Kumis mendapat sambutan hangat saat dikemas dalam tema Kurban Untuk Negeri pada tahun 2011. Selanjutnya pada tahun 2012 kawasan unik yang dimiliki Pak Kumis mulai dirakit dalam skala yang lebih besar yaitu dalam program Kurban 1000 Masjid. Nuansa syiar dan dakwah tetap dipertahankan dengan sentuhan tambahan yaitu aksi petualangan komunitas yang disuguhkan oleh kawan-kawan mitra LAZISMU yaitu komunitas Offroad yang dilengkapi kegiatan layanan kesehatan gratis, santunan paket sembako serta paket pendidikan untuk kebutuhan lebaran Haji. 

Pak Kumis sebagai penyampai pesan dakwah kurban dalam skema karikaturnya ingin tetap dalam performanya yang sederhana namun bermakna bagi siapapun untuk ikut berbagi. “Kami harapkan Pak Kumis mampu mempertahankan tren komunikasi visual yang baik ini, sehingga hewan kurban yang disalurkan dapat sampai ke penerima manfaat dengan daging yang masih segar, tegas Tatang Rukhyat Koordinator Event Pusat LAZISMU tahun 1434 H ini.

0 comments:

Post a Comment

Apa Tanggapan Anda? Atau Ada Ide lain yang mencerahkan?