September 16, 2013

Mengenal Lebih Dekat, Pak Kumis !





Setiap tahun, jelang Idul Adha, permintaan hewan kurban terus meningkat. Kalangan pedagang hewan kurban berharap optimis ada peningkatan penjualan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Bersamaan dengan itu, umat Islam di Indonesia akan melangsungkan niat ibadah kurban sesuai dengan pilihannya. Apakah langsung menunaikannya di rumah sendiri melalui masjid atau melalui lembaga zakat seperti LAZISMU dengan program Kurban Pak Kumis. 



Siapa yang tidak kenal dengan Pak Kumis? Simak saja kiprahnya dalam program kurban LAZISMU empat tahun terakhir ini. Dengan menggunakan model L. Manik sebagai ikon penting dan akrab, layanan dan distribusi kurban telah sampai ke tangan penerima tepat di hari raya Idul Adha yang didukung lebih dari 80 jejaring se-Indonesia. Di depan khalayak Pak Kumis dapat diterima dengan baik sejak tahun 2008.

Daya tarik Pak Kumis terbilang cukup memikat, berawal dari sebuah kebutuhan komunikasi akan pentingnya layanan berkurban. Kemudian LAZISMU mencari model penyampaian pesan berkurban kepada kaum muslimin khususnya di Jakarta. Akhirnya, artis kawakan ini menjelma menjadi sebuah ikon yang dapat memberikan informasi layanan berkurban yang mudah diingat. Pak Kumis sendiri tidak saja terinspirasi dari penampilan artis yang berkumis, melainkan sebuah tafsir sosial terhadap kaum dhuafa sebagai penerima manfaat dari ibadah kurban khususnya untuk kawasan pedalaman, perkampungan kumuh dan padat penduduk, serta kantong-kantong kemiskinan.       

Dalam perjalanannya Pak Kumis dikenal luas sebagai ikon kurban nasional dengan penampilannya yang sederhana, berpeci, berjas dengan dilengkapi sarung dan senyum ceria menunjukkan seekor kambing sebagai isyarat ajakan berkurban kepada masyarakat. Kilas balik Pak Kumis sebetulnya dapat ditinjau ulang saat LAZISMU membuat program Kampung Kurban Pak Kumis 1432 H yang lalu.

Yang cukup fenomenal pada 1433 H kemarin, kendati Pak Kumis tidak dimunculkan namun nuansa khasnya masih tetap ada saat LAZISMU mendapat penghargaan Rekor Muri berkenaan dengan kurban di 1000 masjid seluruh Indonesia secara serentak. Pada tahun itu Masjid dipilih sebagai pusat syiar kurban untuk negeri dan distribusi daging segar hewan kurban ke kawasan pedalaman, perkampungan kumuh dan padat penduduk, serta kantong-kantong kemiskinan. 

Seiring dengan sasaran dan penerima manfaat, dalam program Kurban PAK KUMIS 1434 H, daging kurban segar akan didistribusikan di kawasan padat penduduk, perkampungan kumuh dan kantong-kantong kemiskinan serta dikawasan pedalaman dan suku terasing. Sasaran ini ditentukan dengan skala prioritas yang menitik beratkan kawasan Pak Kumis itu sendiri baik di desa maupun kota termasuk di dalamnya kawasan yang terlanda bencana alam, kelaparan dan rawan gizi buruk. Secara umum prinsipnya daging segar itu dapat didistribusikan ke berbagai tempat yang jarang tersentuh distribusi hewan kurban dan melalui sentra-sentra dakwah Islam.  

Bila sebelumnya Kurban Untuk Negeri dijadikan tema besar, namun pembacaan sosial keagamaan yang berpaut dengan gerakan memberi untuk negeri masih tetap mengedepankan pola komunikasi Pak Kumis. Sehingga ada beberapa varian program dan kegiatan yang melengkapi antara lain, adventure for humanity¸ layanan kesehatan gratis, paket santunan untuk sekolah dan kebutuhan pokok di hari raya Idul Adha.

Selain itu, melalui kekuatan jejaringnya se-Indonesia masing-masing dengan nuansa lokal memadukan dan mereplika kegiatan yang hampir sama serta juga melakukan kerjasama dengan pihak-pihak lain seperti komunitas atau kelompok masyarakat untuk menghasilkan benih-benih gerakan berbagi. Saat ini pun setiap jejaring tengah mempersiapkan program Kurban Pak Kumis dengan kreativitas lokal masing-masing.

Sementara itu, pada 1434 H kali ini LAZISMU telah mempersiapkan kembali program Kurban Pak Kumis. Jika sebelumnya tampilan Pak Kumis hadir dengan suguhannya yang berwujud foto, maka kali ini hadir menyapa dengan konsep komunikasi yang lebih baru dan berbeda yaitu dengan ikon karikatur. Mengapa karikatur? Tentunya sebijak mungkin disamping perlunya tampilan baru juga dibutuhkannya kualitas pesan penyampaian kurban yang dapat diterima oleh semua pihak terang Khoirul Muttaqin, Direktur Utama LAZISMU. Ini sesuai dengan hasil olah ide yang telah kami diskusikan secara bersama-sama semoga ada spirit baru untuk menyambut hari raya Idul Adha, sambungnya.

Jika tidak ada aral melintang, di tahun ini Kurban Pak Kumis akan dilaksanakan di 100 titik distribusi yang dilengkapi event utama (adventure for humanity) serta pendukung lainnya dengan serentak di hari raya Idul Adha. Adapun capaian target mudah-mudahan dapat menyentuh saluran distribusi dengan kurang lebih 80.000 hewan kurban dan sasaran penerima manfaat berjumlah: 2.700.000 keluarga kurang mampu. Hal ini dengan mempertimbangkan dan memastikan hewan kurban yang ada tidak akan menumpuk dan terkosentrasi di wilayah tertentu atau kota-kota besar, dengan cepat kurban akan terdistribusi secara adil dan merata, memberi kebahagian tepat dihari bahagia, Idul Adha.

Sejauh mungkin maksud dan tujuannya tetap harus dipertahankan diantaranya, pertama, memberi layanan kemudahan bagi kaum muslimin dalam menunaikan ibadah kurban. Kedua, mendistribusikan kurban secara adil, merata dan fokus pada sasaran prioritas diseluruh nusantara. Ketiga, membangun jalinan silaturrahim dan persaudaraan diantara umat Islam. Terakhir, mendorong perilaku kepedulian dan persaudaraan sebagai instrument perubahan sosial untuk Indonesia yang lebih baik.#

Untuk itu, Pak Kumis mengajak kepada seluruh umat Islam untuk dapat berpartisipasi menunaikan ibadah kurban di LAZISMU dengan pilihan hewan kurban yang baik dan berkualitas. Melului Kurban Pak Kumis, kami menyediakan layanan berkurban baik datang langsung ke pusta layanan kami, transfer via rekening dan jemput hewan kurban. Informasi lengkap dapat kunjungi langsung web kami di www.lazismu.org atau menghubungi SMS Center: 0856-162-6222 atau di nomor telepon : 021-31 50 400.

0 comments:

Post a Comment

Apa Tanggapan Anda? Atau Ada Ide lain yang mencerahkan?