October 15, 2014

Lazismu, Extra Joss dan Komunitas Pastikan Hewan Kurban Tidak Terkonsentrasi



Sebanyak 15 komunitas hobi dan profesi pada 4-5 Oktober 2014 bergabung dalam Kurban 1 Milyar bersama Extra Joss dan LAZISMU. Mereka pun blusukan ke daerah terpencil menyampaikan amanah pekurban. Pak Kumis tetap menjadi pemandu sebagai duta komunikasi kepada khalayak dengan fokus distribusi sesuai sasarannya.

 
Semestinya Pak Kumis berbagi hewan kurban bersama jejaring dan komunitas. Namun, ada kesempatan yang membuatnya bersinergi dengan PT. Bintang Toedjoe. Lantaran tema yang diusung Extra Joss Jiwa Laki Berani Berkurban maka LAZISMU menyambut dengan senang hati bahwa tema tersebut sangat pas dengan komunitas yang siap berpetualang mengantarkan hewan kurban ke lokasi yang sulit dijangkau.

Sebelumnya, di hari pertama yang bertepatan dengan Idul Adha 1435 H, Tebet Timur merupakan lokasi event pusat yang telah dipilih. Lalu lintas sempat macet setelah khotib solat Id menutup hikmah kurban pada pukul 07.30 wib. Otomatis kawasan di bilangan Jakarta Selatan ini berubah menjadi pusat perhatian warga. Selain sapi premium yang didatangkan minuman berenergi itu, terdapat 30 ekor sapi dan 37 ekor kambing pekurban yang siap disembelih di halaman yang tidak jauh dari masjid milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tebet Timur.

Selama proses penyembelihan suasana berlangsung aman dan tertib. Menurut Ismail salah satu panitia bahwa jauh hari masyarakat sekitar sudah terkondisikan, karena imbauan sudah sampai ke warga. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, di sini penyaluran daging kurban berjalan lancar,“ paparnya.   

Oleh karena itu, saat penyerahan simbolik sapi Kurban 1 Milyar, warga menyambut gembira. Direktur Utama Lazismu, M Khoirul Muttaqin mengatakan kondisi yang tertib itu, telah terkoordinasikan karena antara panitia, Lazismu dan warga sudah saling berkomunikasi.“Ditambah lagi persiapan panitia dalam perhelatan akbar itu sudah berupaya maksimal,“ katanya. Warga pun sudah terdata dan mendapatkan kupon, sehingga saat menerima daging kurban tidak berdesak-desakkan, jelasnya. Di samping itu, warga juga dapat memeriksakan kesehatannya secara gratis yang difasilitasi Lazismu dan Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ).    

Selain di Tebet Jakarta, Kurban 1 Milyar juga dilakukan di 40 titik lokasi berbeda. Terutama daerah-daerah yang masuk kriteria Pak Kumis, seperti kawasan padat dan kumuh di Jakarta, serta daerah terpencil di Bogor, Sukabumi, Gunung Kidul, Malang dan beberapa wilayah yang dilanda bencana seperti Sinabung di Karo Sumatera Utara, Lereng Merapi di Boyolali dan warga di sekitar Gunung Slamet Banyumas Jawa Tengah serta warga di sekitar luapan lumpur Lapindo, Surabaya Jawa Timur.

Menanggapi situasi event kurban yang berlangsung di seluruh Indonesia itu, General Manager Extra Joss, Loni mengatakan setiap tahun program kurban rutin diselenggarakan. Berhubung tahun ini bekerjasama dengan Lazismu, maka banyak komunitas yang dilibatkan.“Titik-titik penyalurannya difokuskan di kantong-kantong kemiskinan, daerah terpencil dan rawan bencana,“ jelasnya.

Kurban 1 Milyar merupakan gambaran jika PT. Bintang Toedjoe khususnya Extra Joss menyuntikkan semangat untuk membangun Indonesia yang lebih maju dengan sikap kepedulian dan kebersamaan seluruh lapisan bangsa. “Jangan pernah berhenti berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara ini dengan kemampuan dan porsi kita masing-masing,” ujar Loni.

Bagi kawan-kawan komunitas berkurban, tentunya memiliki cerita tersendiri. Di pesisir Jakarta Utara khususnya Pengasinan, Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan komunitas Relawan Muda Indonesia dan komunitas Dua Ribu Kamu ikut berpartisipasi. Menurut Dian selaku pegiat komunitas tersebut mengatakan di Pengasinan angka putus sekolah sangat tinggi. Anak-anak yang bersekolah hanya sampai kelas 4 SD. Karena keterbatasan ekonomi orangtua yang berprofesi sebagai nelayah dan buruh terpaksa bangku sekolah mereka tinggalkan, cerita Dian.

Karena itu, potret kemiskinan disini sangat pas dengan kriteria kurban Pak Kumis. Dengan memotong 1 ekor sapi dan 10 ekor kambing daging kurban langsung diberikan kepada 1200 kepala keluarga pra sejahtera yang menghuni Kampung Empang dan Kampung Eceng, ungkap Dian koordinator komunitas yang dikenal dengan donasi uang sebesar Rp 2000,-.

Di Cipinang Jakarta Timur, lokasi kurban berada di kawasan padat penduduk. Melalui komunitas Suzuki Jeep Indonesia (SJI) sebanyak 200 kepala keluarga di Rukun Warga 06 Cipinang Besar Selatan menerima manfaat daging segar tepat di hari raya. Menurut Rudy dari SJI, warga di sekitar bantaran kali Ciliwung ini rata-rata kaum urban yang mengadu nasib di Jakarta. Akses masuk ke lokasi ini menyusuri gang sempit, ditambah lagi lingkungan yang tidak nyaman sangat mudah ditemukan, kumuh dan kurang sehat, ungkapnya.

Hal senada diceritakan komunitas Ninja Owner Club (NOC) yang turun di lokasi tepatnya di Jl. Kebantenan, Cilincing, Jakarta Utara. Sebanyak 600 kepala keluarga telah menerima manfaat daging kurban bersama Lazismu dan Extra Joss. Lokasi ini termasuk kawasan kumuh dan padat penduduk sebagai kantong kemiskinan. Otto Imanullah dari NOC mengucapkan terima kasih telah diberikan kesempatan untuk menyalurkan hewan kurban dan pengobatan gratis untuk warga Jl. Kebantenan. Kami dari NOC mudah-mudahan dapat diberikan kembali kesempatan baik ini dikemudian hari, paparnya.  

   
Komunitas berkurban yang berpetualang di Bogor, menyalurkan hewan kurban di Kampung Gombonglegak, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur oleh komunitas Indonesia Ride Adventure (IRA) dan Nusantaride. Kampung yang berjarak 45 km dari Citereup ini masuk kategori daerah terpencil. Jejen selaku Ketua RT mengatakan di kampung ini air bersih baru dapat diakses sekitar 2009. Putra Bangsa dari Nusantaride menuturkan saat kami melakukan kunjungan lokasi bersama Jack dan kawan-kawan dari IRA Gombonglegak merupakan kawasan yang jarang sekali menerima hewan kurban. Satu atau dua tahun sekali, belum tentu mereka merasakan daging kurban, kata Jack.

Apalagi untuk menuju lokasi yang tak terjangkau ini membutuhkan kendaraan khusus seperti offroad karena medan yang terjal dan berbukit. Alhamdulillah 246 kepala keluarga yang terdiri dari 4 RT dalam 1 RW tersebut kali ini menerima hewan kurban dari Extra Joss dan Lazismu. Kawan-kawan komunitas juga menyerahkan 1 ekor kambing untuk warga, cerita Furqon yang hobi mencari tantangan baru di atas kuda besi. 


Cerita yang sama juga disampaikan Yudi dari komunitas mobil offroad yang bernama Dirty Fun 4 WD. Sebanyak 75 kepala keluarga di Haniwung, Desa Rabak, Kecamatan  Rumpin, Bogor di hari itu juga menikmati daging segar tanpa menunda-nunda waktu. Kondisi di Haniwung bagi pecinta offroad merupakan medan yang menantang untuk berpetualang. Dari petualangan itu juga komunitas itu menyelami kampung-kampung terpencil yang mayoritas warganya miskin.

Begitu pun kawan-kawan komunitas SJI, Jeepsi dan Suzuki Katana Indonesia (SKIN). Partisipasi komunitas itu di Kampung Kebon Kelapa, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak Sukabumi sebanyak 217 kepala keluarga menerima daging segar yang terdiri dari 4 RW. Menurut Nanang Q el-Ghazal, Direktur Fundraising Lazismu, yang berada dilokasi mengatakan titik pemotongan di Yayasan Baitul Hikmah, Tenjojaya.

Bersama komunitas itu, kami langsung menyalurkan dari pintu ke pintu menggunakan mobil offroad ke warga. Kedatangan kami disambut antusias warga yang berada di kampung terpencil. “Untuk menjangkau daerah yang jauh, kami berbagi peran agar daging segar dapat diterima oleh warga tanpa terlewati, cerita Anita dari SJI.       
 
Dari Yogyakarta, Lazismu yang bersinergi dengan Komunitas Mahasiswa Jogja Bersatu yaitu IMM UMY dan IMM UAD Yogyakarta memilih lokasi di Desa Pakel, Kelurahan Saptosari, Kecamatan Playen, Gunung Kidul. Jarak tempuh kurang lebih 60 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Di desa tersebut 10 ekor kambing dan 1 ekor sapi, disembilih untuk 200 kepala keluarga kurang mampu.

Warga desa yang sebagian besar adalah petani hari itu amat bahagia, dengan program komunitas berkurban ini. Harapan warga akan adanya daging kurban terjawab dengan hadirnya komunitas berkurban yang pusat kegiatannya bertempat di masjid al-Barokah Desa Pakel. Anak-anak usia sekolah pun diajak mengikuti lomba mewarnai dan menggambar, serta hafalan al-Quran dan Lomba adzan terbaik.

Kastoyo, tokoh masyarakat setempat memberikan apresiasi tinggi atas kehadiran Lazismu dan para komunitas mahasiswa. Tak hanya itu, puluhan mahasiswa IMM pun tak kalah sibuk membantu warga untuk memotong, serta membagikan hewan kurban kepada warga lain. Serta mengatur jalannya proses bakti sosial komunitas berqurban ini. 

Nur Wahidatul Muflikha, dari LAZISMU mengatakan Desa Saptosari merupakan salah satu desa yang kami berikan bantuan kurban Pak Kumis. Selain Gunung Kidul terdapat desa lain maupun kampung-kampung miskin terpencil yang tidak jauh dari lokasi mendapat daging kurban. 

Di lokasi bencana, bersama MDMC Indonesia, Kurban 1 Milyar Extra Joss berlokasi di Karo, Sumatera Utara, daerah yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung. Di lokasi bencana itu, menurut Sarni dari MDMC ada dua Desa yang menjadi pusat pendampingan yaitu Desa Kutarakyat dan Desa Sukanalu. Desa itulah yang menjadi titik kurban Pak Kumis. Sarni mengatakan Kutarakyat merupakan desa terdekat dari lereng gunung. 

Keadaan masyarakat yang terlanda bencana secara ekonomi nyaris lumpuh. Karena tidak ada aktivitas ekonomi yang menghasilkan, kata Sarni. Panas di musim kemarau saat ini semakin mengeringkan tanah, tak dapat ditanami apapun yang menghasilkan, ungkap Sarni. 

Sementara itu, di Lereng Merapi yang berdekatan dari Boyolali, menurut Area Manager Yogyakarta-Jawa Tengah Lazismu, Sigit Nugroho, pemilihan desa Jrakah di Kabupaten Boyolali karena minimnya hewan kurban yang dapat dibagikan pada warga kurang mampu di sekitar wilayah tersebut. “Desa Jrakah ini dipilih karena masih kurangnya hewan kurban yang dapat dibagi pada warga, pada sisi lain kami juga ingin menumbuhkan semangat berkurban pada masyarakat mampu di sekitar sini,” jelasnya. Sigit menambahkan, selain banyaknya masyarakat tidak mampu, rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan kurban dan berbagi pada sesama di wilayah tersebut juga turut memberikan faktor minimnya hewan kurban yang disembelih.

Berdasarkan pantauan Lazismu dari 4-5 Oktober 2014, jejaring yang ada di seluruh Indonesia serentak melaksanakan penyembelihan dan penyaluran hewan kurban. Bahkan menurut H. Eko, Direktur Development Program Lazismu, selain di Aceh, Lazismu juga menyalurkan hewan kurban kepada penerima manfaat di Indonesia timur khususnya Desa Mahal Satu dan Mahal Dua, Kecamatan Omesuri serta Desa Loyobohor dan Desa roho, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata. Masing-masing desa mendapatkan satu ekor sapi. (lazismu)    

0 comments:

Post a Comment

Apa Tanggapan Anda? Atau Ada Ide lain yang mencerahkan?