Tim
development program dan fundraising Lazismu, menyiapkan agenda
terdekatnya. Idul Adha kali ini (1436 H), kata mereka, tema besar yang diusung Qurban Bersama untuk
Sesama. Setelah berdiskusi dengan jejaring, tujuan program
nasional ini adalah ingin memfasilitasi kaum muslim dalam menunaikan ibadah qurban
melalui pelayanan dan program distribusi qurban yang mampu memberi nilai tambah
(add value) dan pengalaman baru bagi
masyarakat dan setiap pequrban.
Selain
itu, sasaran program qurban membidik wilayah, kawasan atau daerah di mana
untuk distribusi hewan qurbannya masyarakat yang membutuhkan, khususnya di daerah pelosok, pinggiran, kawasan kumuh dan kantong-kantong kemiskinan.
Bagi Lazismu dan jejaringnya, sasaran ini karib disebut Qurban Pak Kumis.
Qurban
Pak Kumis adalah nama cikal yang dipilih dengan maksud dapat diingat dengan
mudah oleh masyarakat, khususnya umat muslim yang ingin melaksanakan qurban.
Dengan kata lain, Qurban Pak Kumis merupakan ikhtiar untuk mengkomunikasikan
program qurban kepada masyarakat di ruang publik. Di ruang publik itu
diharapkan Qurban Pak Kumis dapat diterima oleh nalar masyarakat secara umum,
terutama umat muslim.
Ada
banyak alasan tentunya, terkait justifikasi sasaran qurban tersebut. Namun,
yang paling utama adalah bagaimana dengan berqurban bersama itu, manfaatnya
dapat dirasakan untuk sesama. Kita semua menyakini, qurban salah satu ibadah
yang disyariatkan oleh Allah sebagai sarana untuk mendekat kepada-Nya.
Oleh
karena itu, kata qurban yang berasal dari qaruba
yaqrubu qurban wa qurbanan sering
kita maknai sebagai mendekat atau pendekatan. Sementara menurut istilah, qurban
berarti melaksanakan ibadah penyembelihan hewan yang sehat dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah.
Dengan
prinsip kebersamaan, pelaksanaan “Qurban Bersama untuk Sesama” dilaksanakan
secara bersama antara LAZISMU dan jejaring, eksponen Muhammadiyah dan komunitas
masyarakat seperti komunitas pelajar, mahasiswa, pemuda, komunitas hobby,
profesional, kelompok pengajian dan seterusnya.
Dengan
berqurban, berarti kita memberi dan mendekatkan. Proses memberi kepada yang
berhak tidak akan pernah terjadi, jika yang berhak menerima tidak ada. Yang
jauh tidak akan menjadi dekat, jika tidak ada perjumpaan antara yang jauh dan
dekat. Mereka yang papa (dhuafa)
tidak akan dekat dengan yang beruntung bila tidak ada upaya untuk mendekatkan.
Beragam komunitas tidak akan dekat jika tidak kenal dan berkomunikasi.
Melalui qurban inilah, kebersamaan ingin diwujudkan. Apapun latar belakangnya bersama itu tidak sendiri. Selalu bergandeng tangan. Lokus dari berqurban adalah memberi dan mencintai sesama. Lazismu ingin memastikan dengan qurban bersama untuk sesama daging segar qurban dapat didistribusikan tepat waktu dan sasaran kepada yang berhak pas dihari bahagia tanpa menunda-nunda waktu.
Melalui qurban inilah, kebersamaan ingin diwujudkan. Apapun latar belakangnya bersama itu tidak sendiri. Selalu bergandeng tangan. Lokus dari berqurban adalah memberi dan mencintai sesama. Lazismu ingin memastikan dengan qurban bersama untuk sesama daging segar qurban dapat didistribusikan tepat waktu dan sasaran kepada yang berhak pas dihari bahagia tanpa menunda-nunda waktu.
Sebagai
gambaran umum, kegiatan ini akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.
Dengan kekuatan jejaringnya, musola yang berada di kawasan kumuh, pinggiran dan
tertinggal sedapat mungkin disasar untuk melaksanakan penyembelihan hewan qurban
bersama dengan banyak komunitas.
Asumsinya
dari setiap jejaring Lazismu yang ada di Indonesia, yang melaksanakan kegiatan qurban
minimal di 5 musola dan di 5 lokasi sasaran dengan bersinergi bersama 5
komunitas dengan jumlah relawan tiap lokasi sasaran sekitar 20 relawan, maka total
relawan yang ada di titik lokasi penyembelihan ada 100 relawan.
Yang
menarik, kegiatan qurban bersama selama dua hari itu dengan komunitas
dilengkapi dengan kegiatan aksi sosial seperti bersih-bersih musola dan tempat
solat Ied, pemotongan dan pendistribusian hewan qurban serta aksi sosial
pembagian paket sembako, layanan kesehatan dan lainnya. Untuk menambah nilai
syiar, di lokasi kegiatan digelar acara masak bersama atau kegiatan kreatif
lainnya.
Seperti
event-event qurban sebelumnya, komunitas yang bergabung, lebih tertarik mencari
lokasi sasaran qurban yang menantang (adventure
for humanity). Bagi komunitas motor dan mobil offroad kawasan pedalaman untuk berbagi adalah destinasi yang lugas
untuk diceritakan sebagai pengalaman berharga. Sasaran tanpa aspal seperti itulah yang
membuat komunitas hobby dan offroad kerasan
bersama Qurban Pak Kumis.
Sejumlah
komunitas lain, seperti mahasiswa misalnya, kawasan kumuh dan terpinggirkan
merupakan destinasi aksi sosial yang paling diminati. Mereka tidak hanya
mendengar ketimpangan sosial, lebih dari itu neraca pengetahuan dan aktualisasi
mereka akan teruji saat berada di lokasi dengan jalan penyaksian secara
langsung. Masih ada komunitas lain yang ikut berkontribusi di beberapa tempat
di program-program qurban sebelumnya yang tidak dapat diceritakan secara rinci
di sini.
Sebagaimana
halnya komunitas dan masyarakat pada umumnya, relevansi qurban dan kebersamaan
sudah barang tentu sebuah upaya objektifikasi sebagai spirit utama. Nilai-nilai
sosial-keagamaan qurban ditransformasikan dalam gerakan kebersamaan.
Objektifikasi tersebut juga menegaskan bahwa qurban yang terkonsentrasi di
titik tertentu dan tidak merata dapat dikontekstualisasikan dalam titik-titik
lain yang selama ini belum tersentuh sama sekali.
Hal
ini sebagai wujud untuk menjembatani jarak ruang dan waktu antara komunitas
satu dengan komunitas lainnya, orang yang beruntung secara ekonomi dan dhuafa
dapat merasakan manfaatnya secara bersama dengan berqurban. Dalam taraf ini
energi kemanusiaan untuk melakukan keberpihakan dapat dijabarkan dengan
semangat kebersamaan.
Tak
kalah penting, Qurban Bersama Untuk Sesama merupakan aktualisasi nilai-nilai filantropi
(kedermawanan) yang dapat dibuktikan nilai manfaatnya pada diri personal dan
orang lain atau komunitas. Secara rasional, agenda ini merupakan ajakan sebanyak
mungkin kepada sesama agar dapat berperan serta dalam kegiatan kedermawanan.
0 comments:
Post a Comment
Apa Tanggapan Anda? Atau Ada Ide lain yang mencerahkan?